Asal Usul Air Sumur Binong Bekasi, Dinggap Sakral Hingga Dibawa ke IKN Nusantara: Kok Bisa?
Asal-usul Sumur Binong di Kota Bekasi hingga kini tidak diketahui secara pasti. Ini penjelasan kuncen Sumur Binong.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, JATISAMPURNA - Asal-usul Sumur Binong di Kota Bekasi hingga kini tidak diketahui secara pasti.
Bahkan kuncen yang menjaga situs cagar budaya ini tidak memiliki catatan yang menuliskan sejarah terbentuknya sumber mata air tersebut.
Madinah kuncen Sumur Binong mengatakan, pihaknya sudah menjadi penjaga sumur secara turun temurun.
"Dulu Abah (bapak) yang jaga dari tahun 60-an (1960), terus Abah meninggal tahun 2007 diterusin sama ibu sampai (2021), ibu meninggal baru saya yang terusin jaga, kalau bahasa sekarang kuncen istilahnya," kata Madinah.
Sebelum keluarganya diwariskan menjadi penjaga Sumur Binong, lokasi sakral sarat akan nilai-nilai budaya warga setempat itu sudah ada dan dijaga secara bergantian tiap generasi.
Baca juga: Ini Alasan Kuncen Sumur Binong Larang Pengunjung Ambil Foto dan Video di Lokasi
Sumur Binong sendiri berupa kucuran air yang keluar dari pipa paralon, di sana terdapat seperti parit untuk mengaliri air hingga ke sungai.
Menurut Madinah, sumber air Sumur Binong berasal dari batu. Air yang keluar dari pipa paralon tersebut adalah mata air alami yang sudah ada sejak dulu.

"Ya kalau kata orang sini mah entuk, air yang keluar dari batu, Wallahu'alam deh kalau gitu gimana bisanya kuasa Allah," ujarnya.
Sedangkan untuk nama Binong itu sendiri, diambil dari nama pohon yang ada di dekat sumur sehingga warga setempat biasa menyebutnya sebagai Sumur Binong.
"Karena ada pohon Binong yang dibawah (dekat sumur), yang daunnya panjang makanya disebut Sumur Binong," tuturnya.
Sejak zaman dulu, dari leluhur-leluhur warga setempat, Sumur Binong sudah disakralkan dan hingga kini masih tetap dijaga.
Baca juga: Konten Ngawur Youtubers Bikin Resah Kuncen Sumur Binong Bekasi: Kerasukan Bodohi Orang
Kegiatan maulid kerap diadakan di Sumur Binong, termasuk acara-acara lain seperti sedekah bumi dan sebagainya.
"(Orang sini menganut) Buhun, kalau orang jawa kan kejawen, kalau kitamah kan orang sekarang ya nyantri, ya muslim saya juga, cuma pakai adat sunda, sesajen, sedekah bumi itu masih," jelas dia.
Gebernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyerahkan tanah dan air dari 27 kabupaten/kota di wilayahnya untuk disatukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara simbolis dimulainya pambangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.