Bocah Seberat 115 Kg Asal Bekasi Meninggal, Duka Sang Kakak Ceritakan Kondisi Adiknya yang Memburuk
Bocah obesitas bernama Rafka Adiputra (11) yang memiliki berat badan 115 Kg meninggal dunia di RSUD Bekasi pada Minggu (20/3/2022). Sang kakak berduka
TRIBUNJAKARTA.COM,BABELAN - Bocah obesitas bernama Rafka Adiputra (11) yang memiliki berat badan 115 Kg meninggal dunia di RSUD Bekasi pada Minggu (20/3/2022).
Kondisi Putra, sapaan akrab Rafka Adiputra kian memburuk sejak dibawa kembali ke RSUD Bekasi untuk menjalani perawatan.
Rafka sempat mengalami sesak nafas. Namun penderita obesitas itu tidak mau menggunakan oksigen.
Demikian diceritakan kakak tertua Rafka, Saidah saat dikonfirmasi.
Saidah mengatakan adiknya kembali dibawa ke RSUD Kabupaten Bekasi pada Kamis (17/3/2022).
Baca juga: Kisah Bocah 11 Tahun dan Eks Caleg Alami Obesitas, Tangis Ibunda Saat Sang Anak Dibopong 10 Pria
"Ya dia di ruang rawat inap itu, sudah mulai sesak nafas tapi anaknya tidak mau pakai oksigen," kata Sadiah.
Sejak menjalani perawatan itu, Putra memang kerap kali menolak untuk dilakukan pemasangan ventilator.
Bahkan terkadang infus yang terpasang di tangannya pun kerap di lepas.

Hal ini pula yang membuat dokter yang menangani kewalahan.
"Iya, pakai ventilator semua alat juga sudah di pasang ke dia biar nafasnya stabil tapi anaknya itu suka ngamuk, alat alatnya seperti infus dicabutin semua ama dia. Dokter juga skawalahan, dicabut lagi dicabut lagi," katanya.
Putra dikabarkan meninggal dunia pada Minggu (20/3/2022) dini hari.
Saat ini pihak keluarga pun juga telah memakamkan almarhum di TPU kampung Blendung Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.
Baca juga: Di Depan Jenderal Andika, Ade Rai Ingatkan Prajurit TNI Agar Tak Obesitas: Tak Cukup Hanya Olahraga
Sebelumnya, Rafka Adiputra, seorang anak asal Kampung Blendung, Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Meski baru berusia 11 tahun, berat badan Rafka telah mencapai 115 kilogram.
Ibu Rafia, Punih (50) mengatakan saat dilahirkan, anaknya telah memiliki berat 4,2 kilogram.
Seiring berjalanan waktu, pertumbuhan Rafka malah mengalami penyusutan
"Pas awal lahir beratnya 4,2 kilogram. Usia tiga bulan turun, malah jadi 1,5 kilogram, terus saya kontrol ke puskesmas," kata Putih saat dikonfirmasi, Jumat (11/3/2022).
Puskesmas kemudian memberikan susu formula dengan maksud menaikan berat badan Rafka yang dinilai kekurangan gizi.
Setelah mengonsumsi susu formula, berat badan Rafka mengalami kenaikkan yang signifikan.
"Setelah susunya diminum, umur dua tahun jadi 12 kilogram. Terus saya berhentiin susunya karena sudah normal berar badannya," ujarnya.
Baca juga: Siapa Sangka, 7 RamuanTradisional Ini Berkhasiat Mengatasi Obesitas, Minim Efek Samping
Namun setelah Putih menghentikan anaknya mengonsumsi susu, nafsa makan Rafka semakin meningkat.
Untuk mengalihkan perhatiannya yang kala itu ketagihan susu, orang tuanya memberikan berbagai macam Rafka jajanan.
Ayah Rafka, Samin (49) mengungkapkan keinginan Rafka mengunyah makanan sangat sulit untuk tak dipenuhi. Apabila tak dituruti, Rafka kecil kerap menangis sehingga ia terpaksa menuruti kemauannya.
"Ya kalau enggak dibeliin jajanan nangis. Apa aja dimakan, kebanyakan jajanan," kata Samin.
Ada pun jenis makanan yang dimakan Rafka saat itu mulai dari mie instan, es, camilan serta makanan ringan lainnya. Hal itu dilakukannya berulang-ulang dalam sehari.
"Hobi jajan, yang dikonsumsi yaitu mie, es dan ciki, cemilan, makan mie bisa lima kali, lebih banyak es. Enggak berhenti-berhenti, lagi tidur juga makan aja maunya, sambil merem sambil ngunyah," ujarnya.
Hingga kini, berat badannya pun telah mencapai 115 kilogram. Hal tersebut menyebabkan Rafka kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari.
"Ya karena badannya gede, jadi susah gerak-gerak. Jadi keseringan selonjoran aja," katanya. (JOS)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Kronologi Penyebab Meninggalnya Bocah Berbobot 115 Kg Asal Babelan Bekasi,