Cerita Kriminal
' Bangun, Sayang ' Tangis Kekasih Buruh Wanita Peluk Korban Terkapar di Pinggir Jalan Cikarang
Jerit tangis kekasih Iska Nurrohmah sambil menangis peluk korban yang juga buruh wanita korban penusukan di Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM - "Yang, bangun sayang," kata kekasih Iska Nurrohmah sambil menangis peluk korban yang terkapar setelah dibacok di Kampung Tegal Gede, RT 002/006, Desa Mekar Mukti, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Selsa (22/3/2022) pukul 05.00 WIB.
Buruh wanita itu menjadi korban penusukan dua pria saat hendak berangkat kerja ke pabrik.
Korban yang berasal dari Karang Wuni, Desa Wonodadi, Kecamatan Buayan, Kebumen, Jawa Tengah sempat mengucapkan kata-kata terakhir kepada kekasihnya.
"Sayang, sayang," ucap korban dengan nafas tersengal-sengal, dikutip saksi Hendi.
TONTON JUGA
Pabrik tersebut kebetulan hanya berjarak 80 meter saja dari kosan korban.
Namun, tiba-tiba di tengah perjalanan, ada 2 orang tak dikenal menyerempet dan menikamnya dengan senjata tajam.
Korban pun terkapar di jalanan.
Sosok pertama yang melihat Iska bersimbah darah adalah Hendi (65), pemilik rumah tempat di mana korban terkapar.
Baca juga: Meregang Nyawa di Pelukan Kekasih, Kematian Buruh Cantik di Cikarang Bermotif Cinta Segitiga?
"Saya lagi di kamar mandi denger suara, 'tolong tolong, saya dibacok', terus saya keluar," papar Hendi, dikutip dari TribunBekasi.
Setelah korban teriak, pelaku pun langsung tancap gas melarikan diri.
Sesaat setelah itu, Timan pemilik warung di sebelah kosan Iska pun berusaha menolong korban.
Mendengar teriakan korban, seorang pria yang merupakan kekasih sekaligus tunangan korban berlari tergesa-gesa dari atas kosan.
"Habis korban teriak, ada cowok lari dari atas ke arah TKP. Saya kirain dia penghuni kos yang mau bantuin. Enggak tahunya cowok itu katanya mah tunangannya," katanya.
Baca juga: Terbaru Buruh Wanita, Ini Kasus Perampasan Nyawa Hebohkan Bekasi di 2022: Ada Pelakunya Sahabat
Menurut Hendi, korban sempat berdiri, lalu jatuh lunglai di pelukan sang kekasih.
"Lihat dia berdiri, masih hidup. Terus korban duduk, terus pacarnya datang," ujar Hendi.
Kepada sang kekasih, Iska Nurrohmah tak henti mengucapkan kata sayang, sayang.
"Sayang, sayang," ucap korban dengan nafas tersengal-sengal, dikutip saksi Hendi.
"Yang, bangun sayang," imbuh kekasih korban.
Warga lain yang berada di lokasi bernama Sakam (29) menceritakan bahwa AC, sang kekasih berupaya menolong korban.
Baca juga: Tuntaskan Rasa Penasaran usai Dengar Teriakan, Timan Lihat Gelagat Pelaku usai Habisi Buruh Cantik
Namun luka bacok yang merobek perutnya membuat korban tidak berdaya.
AC pun sempat menemani korban di saat-saat sebelum Iska Nurrohmah mengembuskan napas terakhirnya.

Melihat pacarnya tewas di pelukannya, tangisan pemuda berinisial AC itu pun langsung pecah.
"Orang-orang tahu kalau dia cowoknya karena cowok itu ngomong, 'ini tunangan saya'. Posisi korban duduk, cowoknya nemenin, masih hidup tapi sudah 'engap-engapan' napasnya. Enggak lama meninggal. Cowoknya nangis," tutur Sakam.
Dalam laman Instagram pribadinya, Iska Nurrohmah sempat menggenggam tangan kekasih.
Lewat captionnya, Iska Nurrohmah sempat meminta agar sang kekasih untuk terus menggendengnya.
Baca juga: Tolong, Saya Dibacok, Jerit Buruh Wanita di Cikarang Sebelum Tumbang di Pinggir Jalan
"Genggam terus jalan
Nyebrangnya liat ke kanan
Siapa tau ada mantan
Liat kita gandengan," tulis Iska Nurrohmah
Impian pernikahan keduanya yang disebut akan digelar beberapa bulan lagi itu pun harus kandas.

Dugaan Cinta Segitiga
Media sosial ramai memperbincangkan mengenai motif dibalik tewasnya Iska Nurrohmah.
Iska disebutkan tewas lantaran diduga terlibat cinta segitiga.
Hal itu lantaran Iska diduga telah memiliki kekasih di kampungnya.
Namun saat pindah kerja ke Bekasi, korban malah berpacaran dengan pemuda berinisial AC.

Merespons hal tersebut, Kapolres Metro Bekasi Kombes Gidion belum ingin mengambil kesimpulan mengenai motif meninggalnya Iska.
"Kami belum mengarah kepada pelakunya. Kami dalami berbagai motif berdasarkan data," kata Gidion, dilansir dari Wartakota.
Apalagi, fakta yang ditemukan oleh polisi bahwa tak ada satu pun barang-barang berharga milik korban yang diambil oleh pelaku yang diperkirakan berjumlah dua orang.

Artinya motif pembunuhan bukan perampokan dan lebih kuat adanya masalah pribadi.
Gidion pun memastikan Iska Nurrohmah meninggal bukan dikarenakan jadi korban pembegalan atau pencurian dengan kekerasan.
"Yang jelas ini bukan begal atau curas. Kami coba dalami motif lainnya. Tiidak ada barang milik korban yang hilang. Biasanya kan kalau mau kerja bawanya HP, tas, nah barang yang bersangkutan masih ada," ucapnya.