Formula E
Sempat Dipertanyakan PDIP & PSI, Sponsor Formula E Diumumkan Bareng Launching Tiket Pada April 2022
Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta Syarif memastikan, penyelenggaraan balap mobil listrik Formula E sudah punya sponsor.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta Syarif memastikan, penyelenggaraan balap mobil listrik Formula E sudah punya sponsor.
Nantinya, sponsor tersebut akan diumumkan bersamaan dengan launching tiket Formula E.
Hal ini dikatakan Syarif usah meninjau pembangunan lintasan balap Formula R bersama pihak PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
"Iya (sponsor) sudah pasti, (diumumkan) saat launching tiket," ucapnya di lokasi, Jumat (23/3/2022).
Politisi senior Gerindra ini memperkirakan, tiket Formula E akan dijual mulai April mendatang.
Baca juga: Diprediksi Baru Selesai 1 Mei, Pembangunan Sirkuit Formula E Kembali Molor dari Target
Setelah penjualan tiket dimulai, Pemprov DKI juga akan memulai rangkaian pre-event Formula E.
"Perkiraan saya pertengahan April sudah bisa launching tiket. Setelah launching tiket langsung pre-event pertengahan April atau paling telat 1 Mei," ujarnya.

Hal senada turut disampaikan Vice Managing Director Formula E Gunung Kartiko.
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini pun memastikan gelaran Formula E sudah punya sponsor.
Walau demikian, ia enggan membeberkan pihak yang mau menjadi sponsor Formula E.
"Pokoknya sponsor aman, nanti segera diumumkan," tuturnya.
Belum diumumkannya sponsor Formula E sempat diperdebatkan sejumlah anggota DPRD DKI Jakarta.
Baca juga: Pernyataan Jubir KPK, Buka Peluang Periksa Anies Baswedan Terkait Dugaan Korupsi Formula E
Bahkan, Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta semoat menuding PT Jakarta Propertindo (Jakpro) tak punya dana untuk membuat trek atau sirkuit Formula E.
Pasalnya sampai saat ini belum jelas pihak-pihak yang akan menjadi sponsor ajang balap mobil bertenaga listrik ini.
Politisi PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo pun meminta Jakpro maupun Pemprov DKI terbuka soal sponsor yang mau mendanai Formula E.
"Kami khawatir Formula E ini minim sponsor atau bahkan tidak ada sama sekali. Makanya jangan-jangan penjualan tiket di awal, sebagai salah satu cara Jakpro dapat modal pembangunan sirkuit," ucapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (17/2/2022).

Dugaan ini semakin menguat setelah Jakpro memaparkan di rapat Komisi C pada Rabu (16/2/2022) kemarin bahwa BUMD milik Pemprov DKI mencatat kerugian hingga Rp248 miliar di kolom laba bersih, meski pendapatnya mencapai Rp759 miliar.
"Kami melihatnya semakin aneh. Studi kelayakan dan sponsor tidak dibuka, sirkuit belum jadi, tiket sudah ingin dijual," ujar.
Partai besutan Giring Ganesha ini juga ragu sirkuit yang akan dibangun di kawasan Ancol, Jakarta Utara itu bisa rampung tepat waktu.
Sebab, lintasan balap tersebut harus rampung 2 bulan sebelum balapan dimulai pada Juni 2022 mendatang.
Artinya, pembangunan sirkuit Formula E ini harus benar-benar sudah rampung pada April 2022 mendatang.
Baca juga: Anies Belum Diperiksa Soal Dugaan Korupsi Formula E, Ketua DPRD DKI Beri Ultimatum KPK
"Sekarang kami tanya, apa jaminannya bahwa sirkuit akan selesai tepat waktu? Ini nanti kalau ada apa-apa yang rugi rakyat loh. Kalau dijamin hanya berdasarkan keyakinan, apa bisa dipertanggungjawabkan?" tuturnya.
"Jangan kami bertanya begini dianggap benci, ini ada uang rakyat di dalamnya loh, bukan urusan suka atau tidak," sambungnya menjelaskan.
Disindir PDIP
Politisi PDIP Gilbert Simanjuntak merasa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak rasional lantaran mau membuka penjualan tiket Formula E pada Maret 2022 mendatang.
Pasalnya, lintasan balap atau trek Formula E yang akan dibangun di kawasan Ancol, Jakarta Utara belum terlihat wujudnya.

"Rencana penjualan (tiket Formula E) ke bulan Maret sesuatu yang tidak rasional. Trek juga belum tentu disetujui oleh FEO (Formula E Operations) sehingga penjualan tiket juga belum waktunya," ucapnya saat dikonfirmasi, Senin (14/2/2022).
Anggota Komisi B DPRD DKI ini pun menilai PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai BUMD yang ditunjuk Gubernur Anies Baswedan untuk menggelar Formula E tidak bekerja dengan profesional.
Terlebih awalnya Jakpro berencana membuka penjualan tiket Formula E di bulan Februari ini.
"Kalau tiket tiket dijual bulan Februari ini, maka itu tidak rasional karena trek saja belum ada dan acara juga belum jelas lalu dasar penjualan tiket juga tidak jelas," ujarnya.
"Rencana penjualan tiket bulan Februari ini juga menunjukkan kerja wanitia tidak profesional.
Baca juga: BK Sebut Hasil Pemeriksaan Ketua DPRD DKI Terkait Interpelasi Formula E Diparipurnakan Pekan Depan
Acaranya saja belum jelas, tiket sudah mau dijual," tambahnya menjelaskan.
Untuk itu, Gilbert meminta direksi PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan panitia Jakarta ePrix untuk bersikap profesional dan proporsional.
"Pembagian kerja atau porsi kerja masing-masing seharusnya jelas, termasuk bentuk kontrak kerja antara Jakpro dan panitia," kata dia.