Batal Diresmikan, Jembatan Gantung Seharga Rp 319 Juta Ambruk Gara-gara Petaka Selfie Jumat Pagi
Jembatan warna warni yang baru selesai dibangun itu batal diresmikan akibat musibah di Jumat Pagi
“Jumat siang saya sudah menugaskan Kaur Ekbang untuk melakukan audit bersama BPD. Begitu sampai di jembatan, ada kejadian tersebut. Puluhan santri berjatuhan ke sungai, jembatan ambruk,” katanya.
Menurut Dede, gagasan awal pembangunan Jembatan Gantung Leuwi Nutug di atas Sungai Cileueur tersebut untuk menghubungkan Kampung Turalak Dusun Desa dengan Dusun Bangunsirna.
Tidak hanya sebagai jembatan produksi guna memudahkan warga kedua kampung menuju lahan garapannya sehingga tidak perlu lagi menyeberang sungai.
“Sekaligus untuk memudahkan warga Dusun Bangunsirna bila hendak ke Balai Desa (Sukamaju). Tidak perlu lagi memutar jauh ke Desa Utama Cijeungjing. Makanya dibangunlah jembatan pintas ini, rencananya juga bisa dilewati sepeda motor,” ujar Dede Rahman.
Karena jembatan gantung Leuwi Nutug tersebut berada di pelosok kampung, bangunan jembatan dibuat warna warni, termasuk papan bantalannya sebagai daya tarik untuk yang melintas berfoto selfi .
Tidak disangka, akibat daya tarik untuk berfoto selfi tersebut, malapetaka pun terjadi Jumat (25/3) siang, jembatan gantung Leuwi Nutug yang baru selesai dibangun tersebut ambruk sebelum digunakan.
Puluhan santri yang berjajar di badan jembatan untuk berfoto selfi membuat bangunan jembatan keberatan beban. Besi pengait kawat sekling terlepas tetapi tidak putus.
Akibatnya, rentangan kawat sekling penyangga jembatan sebelah kiri terlepas, puluhan santri yang berjajar sekaligus tumpah menghambur masuk sungai. Terjun dari ketinggian 3 meter.
“Kami belum tahu berapa kapasitas orang yang bisa lewat sekaligus. Makanya tadi itu diaudit dulu, tetapi jembatannya sudah keburu ambruk,” katanya.
Bila nanti kondisi jembatan gantung sudah diperbaiki lagi menurut Dede, kejadian serupa jangan sampai terulang. Sehingga harus ada pembatasan jumlah orang yang melintas sekaligus.
“Harus ada yang menjaga jembatan bila sudah diperbaiki nanti. Juga harus ada kajian teknis, apakah nanti sepeda motor diperbolehkan lewat atau tidak. Kalau boleh, bagaimana teknisnya. Lewatnya bergantian atau bisa sekaligus berapa motor. Pokoknya kejadian serupa jangan terulang kembali,” ujar Dede.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Rencana Diresmikan Senin Nanti, Jembatan Gantung Leuwi Nutug Malah Sudah Ambruk,