Cerita Kriminal
Beda Gaya Indra Kenz dan Doni Salmanan Saat Minta Maaf Pakai Baju Tahanan di Markas Polisi
Simak beda gaya Indra Kenz dan Doni Salmanan saat meminta maaf di Bareskrim Polri yang jadi sorotan.
Ia menegaskan orangtuanya tidak pernah mendidiknya untuk menjadi penipu.
"Di tahun 2018 saya tahu Binomo dari iklan, lalu saya mengikuti pelatihannya, kemudian 2019 saya membuat konten di YouTube, sampai saya dikenal sampai sekarang," kata Indra Kenz.
"Dari awal saya enggak ada niatan untuk merugikan orang lain, apalagi sampai menipu, karena orangtua saya tidak pernah mengajarkan saya untuk menipu," imbuhnya.
Indra Kenz kemudian tak lupa mengucapkan terima kasih kepada polisi.
Ia juga berharap masyarakat lebih berhati-hati dalam memilih investasi.
"Tetapi sayang sekali hal ini harus terjadi, saya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian," ujar Indra Kenz.
"Telah mengawal kasus ini, tentunya saya berharap semua masyarakat bisa belajar unutk memilih investasi pasti memiliki resiko,"
"Sebagai pria yang bertanggung jawab tentunya saya akan patuh dan akan mengikuti segala proses yang ada," imbuhnya.
Polisi memamerkan sejumlah barang bukti di kasus Indra Kenz.
Barang bukti itu sering digunakan Indra Kenz untuk pamer alias flexing.
Mulai dari uang tunai sekitar Rp 1,2 miliar dalam pecahan Rp 100 ribu, dan dua buah jam tangan serta satu unit ponsel.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri, Brigjen Whisnu Hermawan menjelaskan pihaknya tidak berhenti di Indra Kenz dalam kasus Binomo.
"Kami tidak berhenti di sini saja. Kami lagi mengembangkan terkait tersangka lainnya yang kami duga masih ada dan belum kami tangkap," kata Whisnu Hermawan.
Dalam mengusut kasus Indra Kenz, Bareskrim Polri menggandeng PPATK, Bappepti dan OJK.
"Hari ini kita menunjukkan saudara IK yang ada, yang kedua bagaimana beberapa aset sudah kita sita lagi. Mulai dari mobil, rekening, rumah dan tanah serta ada di kripto," ucapnya.