Antisipasi Virus Corona di DKI

Ditanya Soal Penambahan Vaksinasi di Terminal Jelang Mudik, Wagub Ariza: Pasti Akan Disediakan

Selain lokasi vaksinasi, Pemprov DKI sempat mengklaim bakal menambah sumber daya manusia (SDM) yang ada serta memperbaiki manajemen mereka.

Adzanul Aziz/Corpcomm KG
Vaksinasi Covid-19 di Menara Kompas, Selasa (22/3/2022). (3) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI buka suara menyoal penambahan titik vaksinasi di terminal jelang mudik lebaran.

Sebab, orang nomor dua di DKI ini menyebut banyak warga yang melakukan vaksin setelah pemerintah mengizinkan masyarakat mudik lebaran pada tahun ini dengan persyaratan telah menerima vaksin Covid-19 dosis kedua dan booster.

"Vaksin itu pasti akan disediakan, pasti ada peningkatan titik-titik vaksinasi dalam rangka mempercepat vaksinasi," kata Ariza di Balai Kota DKI, Senin (27/3/2022) malam.

Selain lokasi vaksinasi, Pemprov DKI sempat mengklaim bakal menambah sumber daya manusia (SDM) yang ada serta memperbaiki manajemen mereka.

"Kita kerja keras sekarang. Ini tantangan bagi kita untuk bisa melaksanakan dengan baik. Berarti kami harus segera menyiapkan dalam waktu sebulan ini percepatan dari yang biasa. Makanya sekarang kita akan lakukan percepatan. Karena itu dijadikan satu syarat oleh Pak Presiden," ucapnya beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, pemerintah pusat telah memutuskan bahwa tidak ada pelarangan mudik lebaran tahun 2022 ini.

Masyarakat bisa kembali pulang kampung untuk bersilaturahmi bertemu muka dengan orang terkasih.

Namun, tetap ada persyaratan yang harus dipenuhi pemudik, selain tentu saja menerapkan protokol kesehatan.

Presiden Jokowi Wajibkan Vaksinasi Booster

Presiden Jokowi menyampaikan kebijakannya terkait mudik lebaran dan penyelenggaraan ibadah Bulan Ramadan.

Baca juga: Cara Daftar Vaksin Booster untuk Syarat Mudik Lebaran 2022, Bisa Lewat PeduliLindungi

Orang nomor satu di Indonesia itu mengungkapkan, situasi pandemi Covid-19 di Indonesia membaik.

Hal itu yang melatarinya tidak lagi melarang mudik seperti tahun sebelumnya.

Namun Jokowi mensyaratkan vaksinasi lengkap plus booster bagi setiap masyarakat yang inin mudik.

"Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik lebaran, juga dipersilakan, juga diperbolehkan."

"Dengan syarat sudah mendapatkan dua kali vaksin dan satu kali booster, serta tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Presiden Jokowi dalam konferensi pers virtual yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (23/3/2022).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyampaikan langsung aturan perihal protokol kesehatan di masa Ramadan dan Idul Fitri tahun ini.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyampaikan langsung aturan perihal protokol kesehatan di masa Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. (Youtube Sekretariat Presiden)

Sementara, Jokowi melarang pejabat dan PNS untuk menggelar buka bersama dan open house.

"Namun untuk pejabat dan pegawai pemeirntah kita masih melarang utuk buka puasa bersma dan juga open house." ujarnya.

juga berbicara tentang tarawih pada bulan Ramadan 1443 Hijriah ini yang boleh digelar di masjid dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Tahun ini umat Muslim dapat kembali menjalankan ibadah salat tarawih berjamaah di masjid dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Jokowi.

Kata Wapres Maruf Amin

Sebelumnya, syarat vaksin booster untuk pelaku mudik sudah disampaikan Wakil Presiden Maruf Amin saat kunjungan kerja ke Bandung, Jawa Barat pada Selasa (22/3/2022).

Sehingga, masyarakat tak perlu lagi melakukan tes PCR atau antigen.

Baca juga: Sebut Vaksinasi Booster di Jakarta Rendah, PSI Desak Pemprov Lakukan Inovasi Agar Warga Bisa Mudik

"Nanti booster itu kita ingin jadikan syarat kalau nanti orang mau mudik."

"Selain vaksinasi sudah lengkap dua kali, harus juga sudah di-booster sehingga demikian tidak perlu ada lagi semacam di-PCR atau di-antigen," ujar Maruf Amin, dilansir Tribunnews.com.

Namun, ketentuan itu bisa berlaku jika tak ada lonjakan kasus Covid-19 menjelang Lebaran mendatang.

Selain itu, Maruf menyebut vaksinasi dosis pertama dan kedua serta vaksinasi booster menjelang bulan Ramadan, khususnya bagi masyarakat lanjut usia, akan terus digenjot.

"Memang masih harus tetap menaati protokol kesehatan seperti menggunakan masker terutama, kemudian juga mencuci tangan, dan juga vaksinasi," kata Maruf.

Vaksinasi Covid-19 di Menara Kompas, Selasa (22/3/2022). (3)
Vaksinasi Covid-19 di Menara Kompas, Selasa (22/3/2022). (3) (Adzanul Aziz/Corpcomm KG)

Capaian Vaksinasi Booster

Pemerintah terus berupaya menggenjot vaksinasi booster bagi masyarakat Indonesia.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan selain menggalakkan vaksinasi dosis primer, pemerintah juga melakukan percepatan terhadap cakupan vaksinasi dosis ketiga atau booster.

"Capaian booster Indonesia kini telah sampai di angka 6,06 persen. Kita harus bergotong royong meningkatkannya," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Rabu (23/3/2022).

Di tingkat dunia, saat ini capaian vaksin booster telah mencapai 18,55 persen.

Baca juga: Ini Pernyataan Presiden Jokowi Soal Masyarakat Boleh Mudik Lebaran Asal Sudah Vaksinasi Booster

Dengan 15 negara memilki rentang capaian vaksin booster sebesar 30-80 persen.

Namun, Wiku mengingatkan agar masyarakat belajar dari beberapa negara yang capaian booster tinggi, tetap ada potensi lonjakan kasus.

Untuk itu, vaksinasi booster harus tetap dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat agar tidak ada lagi lojakan kasus Covid-19.

Sebagai contoh, kenaikan kasus terjadi pada 5 dari 15 negara dengan capaian booster di atas angka dunia.

Kelima negara tersebut memilki capaian booster tinggi yaitu Italia 63 persen, Jerman 58 persen, Inggris 57 persen, Vietnam 45 persen, dan Thailand 32 persen.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Prof drh Wiku Adisasmito saat siaran langsung di Graha BNPB, Minggu (22/3/2020)
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Prof drh Wiku Adisasmito saat siaran langsung di Graha BNPB, Minggu (22/3/2020) (Dok Foto BNPB)

"Dan mereka juga tengah melakukan penyesuaian kebijakan seperti karantina. Namun hal tersebut tidak dibarengi prokes ketat," kata Wiku.

Di sisi lain cakupan vaksinasi booster nasional perlu terus ditingkatkan.

Pemerintah pusat dan daerah berupaya menjamin ketersediaan vaksin nasional dan distribusi ke seluruh pelosok negeri.

Masyarakat diimbau berperan aktif mengunjungi sentra vaksinasi terdekat untuk melengkapi dosis vaksin dan booster.

"Booster dan prokes adalah dua kunci tidak terpisahkan. Kepatuhan kita, kunci keberlangsungan produktifitas ekonomi aman Covid-19," kata Wiku.

Kata Menteri Kesehatan Soal Syarat Mudik

Sementara, berbeda dengan Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, syarat vaksinasi booster untuk syarat mudik, bisa dikesampingkan.

hal itu disampaikan dalam konferensi pers yang diunggah di Youtube Kementerian Kesehatan pada Rabu (23/3/2022). 

Budi menjelaskan vaksinasi disyaratkan karena mengingat potensi dampak penularan bagi kelompok lansia yang akan dikunjungi kerabat saat Lebaran.

Vaksinasi ini akan meminimalisir dampak penularan Covid-19.

Ilustrasi Mudik.
Ilustrasi Mudik. (Google)

"Kalau vaksinasi tidak lengkap, dampaknya negatif terutama pada orang tua. Orang tua ini saat Lebaran sasaran kunjungan anak-anaknya."

"Karena itu (Presiden) menyarankan kalau mau mudik itu sebaiknya di-booster, supaya memperkecil risiko orang yang dikunjungi nanti terkena Covid-19," kata Budi.

Namun, Budi memastikan bagi masyarakat yang belum menerima vaksin booster atau dosis ketiga, tetap masih bisa mudik dengan menunjukkan hasil tes antigen.

"Kalau yang boosternya lengkap itu enggak usah tes. Jadi memudahkan agar nanti perjalanan mudiknya juga bisa baik."

"Tapi kalau yang belum booster, kalau dia baru vaksinasi dua kali harus tes antigen," jelas Budi.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, di Intermark Serpong, Tangsel, Rabu (2/6/2021).
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, di Intermark Serpong, Tangsel, Rabu (2/6/2021). (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)

Budi juga mengatakan, pemerintah akan menyediakan pos untuk pemudik bisa suntik vaksin booster.

"Atau kalau dia mau di-booster saat itu, nanti dipersiapkan Kementerian Perhubungan tempat-tempat vaksinasi gratis di fasilitas-fasilitas angkutan umum dan beberapa pos-pos di mana masyarakat bisa disuntik booster sebelum mudik," papar Budi.

Sementara, bagi masyarakat yang ingin mudik tapi baru vaksinasi dosis pertama, maka diwajibkan membawa hasil negatif tes PCR sebagai persyaratannya.

"Tapi kalau dia baru satu kali vaksinasi, dia harus tesnya PCR. Tapi tetap, nanti akan ada tempat-tempat khusus baik di angkutan umum atau di beberapa pos untuk angkutan pribadi bisa juga disuntik keduanya, lengkapnya di sana," pngkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Syarat Mudik Lebaran 2022, Harus Sudah Vaksin Booster dan Terapkan Protokol Kesehatan

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved