Penjual Minyak Curah di Tangerang yang Nekat Jual di Atas HET Dipastikan Bakal Ditangkap
Untuk mengantisipasi adanya kecurangan, setiap pedagang minyak goreng curah akan dipasangi spanduk di lapaknya.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Acos Abdul Qodir
Nantinya, pedagang minyak di Pasar Anyar Tangerang dapat menjual kembali kepada masyarakat dalam Harga Eceran Tertinggi (HET).
Nantinya pedagang wajib menjual minyak goreng curah seharga Rp 14 ribu seliter.

Kepala PD Pasar Kota Tangerang, Titin mengatakan, untuk pendistribusian minyak goreng curah tersebut wajib menyertakan beberapa syarat.
Setiap pedagang wajib melakukan penandatanganan fakta intergritas, kemudian menyertakan KTP hingga NPWP.
"Untuk mereka yang membeli minyak ini wajib tanda tangan fakta integritas, lalu KTP, tidak wajib orang Tangerang, yang penting dia pedagang. Dan setiap pedagang pun tidak dibatasi dalam pembelian minyak goreng curah. Tapi memang harus didata dulu," ungkapnya.
Dalam pendistribusian itu, pemkot menyediakan 10 ton minyak goreng yang dijual Rp 14.450 per kilogram.
Yang nantinya dijual oleh para pedagang ke masyarakat seharga Rp 15.500 per kilogram.
Sebagai informasi, operasi yang digelar di Pasar Anyar Kota Tangerang ini, diikuti oleh 29 pedagang yang sebelumnya telah didata oleh pihak pemerintah dan PD Pasar.
Seperti Anton, seorang agen minyak goreng mengaku sangat terbantu dengan adanya operasi pasar itu.
Meski memang, terdapat sejumlah syarat yang harus dipenuhi untuk bisa mendapatkannya.
"Sangat terbantu, soalnya susah banget dapet minyak goreng apalagi jelang ramadan ini. Saya beli 480 kilogram atau 30 jeriken. Untuk pembeli, mayoritas pedagang gorengan," ujar Anton.
Baca juga: Pembeli Keluhkan Harga Cabai, Bawang, hingga Daging Ayam yang Meroket di Pasar Kramat Jati
Namun nyatanya, masih banyak pedagang yang tidak mendapatkan minyak goreng curah dari Pemerintah Kota Tangerang.
Hal itu lantaran mereka yang tidak mengetahui mekanisme untuk bisa memperoleh minyak tersebut.
"Saya kecewa, gak bisa dapet minyak goreng curah, katanya karena tidak terdaftar. Padahal saya sangat membutuhkan minyak goreng curah ini untuk dagang uduk, soalnya kalau pake yang kemasan mahal," ujar Ratih.
Dari pantauan TribunJakarta.com di lokasi, pendistribusian minyak goreng curah kepada para pedagang di Pasar Anyar Tangerang terhambat karena masalah teknis.