Pembeli Keluhkan Harga Cabai, Bawang, hingga Daging Ayam yang Meroket di Pasar Kramat Jati

Kenaikan harga sejumlah komoditas yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir dikeluhkan pembeli di Pasar Kramat Jati, Kecamatan Kramat Jati, Jaktim.

Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Tampak lapak pedagang daging ayam di Pasar Kramat Jati, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (4/3/2022) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Kenaikan harga sejumlah komoditas yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir dikeluhkan pembeli di Pasar Kramat Jati, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.

Ira, satu pembeli yang datang ke Pasar Kramat Jati mengeluhkan kenaikan harga minyak goreng, sejumlah jenis cabai, bawang merah, bawang putih, tempe, tahu, daging sapi, dan daging ayam.

"Pusing satu barang naik saja sudah memberatkan sekarang semua naik bersamaan. Makannya kalau belanja harus benar-benar dihitung banget," kata Ira di Jakarta Timur, Jumat (4/3/2022).

Dia mencontohkan harga minyak goreng yang di pasar tradisional masih banyak di jual lebih dari Rp 14 ribu per liter, atau melebihi harga eceran tertinggi (HET) ditetapkan pemerintah.

Belum lagi kenaikan harga cabai rawit merah yang sebelumnya berkisar Rp 50-55 ribu per kilogram sekarang naik menjadi Rp 80 ribu, dan cabai merah keriting dari Rp 30 ribu menjadi Rp 50 ribu.

Baca juga: Keluh Kesah Pedagang Daging Sapi di Pasar Kramat Jati: Lebih Parah Kenaikan Harga Tahun Ini

Paling anyar daging sapi lokal yang harganya kini mencapai Rp 140 ribu per kilogram, dan daging ayam naik menjadi Rp 38 ribu per ekor hanya dalam waktu satu pekan terakhir.

"Kalau semua naik kayak begini mau masak apa di rumah. Ibaratnya masak ayam sama tempe dab buat sambal saja sudah susah karena harga mahal. Cabai, bawang juga naik," ujar Ira.

Ilustrasi cabai
Ilustrasi cabai (Serambi Indonesia/M Anshar)

Ningsih, satu pembeli lain yang datang ke Pasar Kramat Jati juga mengeluhkan kenaikan harga sejumlah komoditas karena sampai sekarang belum menunjukkan tanda segera berakhir.

Dia berharap pemerintah lekas menurunkan harga komoditas yang sekarang melonjak sebelum bulan ramadan agar tidak memberatkan daya beli masyarakat.

"Habis kalau kita tanya alasan kenapa harga naik ke pedagang jawabannya karena dari sana (distributor) sudah mahal. Ya berharap ke pemerintah lah, biar enggak seperti ini terus," tutur Ningsih.

Sebagai informasi, hingga kini harga tempe dan tahu di Pasar Kramat Jati mengalami kenaikan sekitar Rp 1 ribu imbas mahalnya harga kedelai bahan baku utama produksi.

Pedagang daging sapi di Pasar Kramat Jati, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, mulai berjualan setelah melakukan aksi mogok jualan beberapa hari, Jumat (4/3/2022).
Pedagang daging sapi di Pasar Kramat Jati, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, mulai berjualan setelah melakukan aksi mogok jualan beberapa hari, Jumat (4/3/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Sementara bawang merah yang sebelumnya Rp 30 ribu per kilogram sekarang naik menjadi Rp 40, dan bawang putih dari Rp 30 ribu per kilogram melonjak jadi Rp 35 ribu per kilogram.

"Semenjak naik terpaksa mengurangi jumlah belanja. Yang biasanya beli sekilo sekarang setengah kilogram saja. Karena kebutuhan masak kan enggak cuman satu barang, harus dibagi," sambung Ningsih.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved