Partai-partai Berebut Pemilih Jokowi dengan Dukung Wacana 3 Periode, PSI Tembus 6 Persen

Sejumlah pimpinan parpol menggulirkan usulan memperpanjang masa jabatan Presiden Jokowi menjadi tiga periode. Berdampak pada elektabilitas partai.

Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden
Ilustrasi: Presiden Joko Widodo santap malam bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PPP Romahurmuziy, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang, Senin malam 23 Juli 2018. 

Parpol-parpol yang berada di luar pemerintahan gencar menyuarakan penentangan terhadap proyek IKN Nusantara. Demokrat yang cenderung moderat meraih elektabilitas lebih tinggi, sebesar 8,4 persen, sedangkan PKS yang sikapnya lebih keras berada di bawah, yaitu 5,0 persen.

Di sisi lain, parpol-parpol di koalisi pemerintahan juga terbelah dalam menyikapi wacana Jokowi tiga periode. Selain PDIP, parpol-parpol lain yang menolak adalah Nasdem (5,1 persen) dan PPP (2,3 persen), sedangkan Gerindra cenderung abu-abu.

Dalam setahun terakhir elektabilitas PDIP turun dari 20,3 persen menjadi kisaran 15-16 persen, meskipun tetap unggul pada peringkat pertama. Pada peringkat kedua Gerindra relatif stabil dengan elektabilitas berkisar 10-13 persen.

Sisanya adalah parpol baru seperti Partai Ummat (1,3 persen) dan Gelora (1,1 persen). Pada papan bawah ada Perindo (0,8 persen), Hanura (0,5 persen), PBB (0,4 persen), PKPI (0,3 persen), dan Berkarya (0,1 persen), sedangkan Garuda dan Masyumi Reborn nihil dukungan.

Partai-partai baru dan parpol lama yang dibangkitkan kembali bermunculan menjelang jadwal pendaftaran ke KPU. Tetapi secara keseluruhan dukungannya baru sebesar 0,8 persen. Selain itu masih ada 19,0 persen yang menyatakan tidak tahu/tidak jawab.

Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 11-20 Maret 2022 kepada 2.000 responden mewakili 34 provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling (acak bertingkat) dengan margin of error survei sebesar ±2,2 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. (*)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved