Tes Keperawanan dan Keluarga PKI di Tangan Jenderal Andika, Seleksi Prajurit TNI Berubah Signifikan

Ketika menjabat KSAD maupun Panglima TNI, Jenderal Andika membuat gebrakan dalam hal tes dan persyaratan seleksi masuk TNI.

Youtube TNI AD
KSAD Jenderal Andika Perkasa saat memberikan pesan kepada para dokter muda TNI AD. 

"Saya justru mempertanyakan motif KSAD mempublikasikan pernyataan itu. Perubahan kebijakan itu jelas populis. Selaras dengan pendapat sejumlah kalangan pegiat HAM dan kelompok masyarakat."

"Namun apakah kebijakan parsial itu bisa benar-benar diterapkan? Yang jelas Panglima TNI hingga saat ini belum mengubah juknis pemeriksaan dan uji kesehatannya dan kita juga belum tahu, apakah kebijakan KSAD tersebut disetujui," kata dia saat dihubungi Tribunnews.com pada Rabu (11/8/2021).

Di sisi lain, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menyambut baik keputusan Jenderal Andika yang menghilangkan tes keperawanan dalam seleksi calon Kowad.

Sebab, tes keperawanan dianggap memang tidak relevan bagi calon prajurit.

Sebelumnya, selama bertahun-tahun tes keperawanan di lingkungan TNI ini selalu menjadi polemik.

Serda Intan saat mendampingi  istri Pangdam III Sriwijaya, Shinta Agus Suhardi. Sebelum menjadi Kowad, Serda Intan merupakan mantan atlet nasional dan pernah  meraih gelar kontes kecantikan.
Serda Intan saat mendampingi istri Pangdam III Sriwijaya, Shinta Agus Suhardi. Sebelum menjadi Kowad, Serda Intan merupakan mantan atlet nasional dan pernah meraih gelar kontes kecantikan. (Youtube TNI AD)

Meutya mengingatkan, banyak aspek lain yang wajib dimiliki seorang prajurit, seperti kedisiplinan, kecerdasan, kecakapan, kepemimpinan, tanggung jawab, nasionalisme atau aspek-aspek lain yang berkaitan dengan bela negara.

“Tes keperawanan juga diskriminatif karena hanya berlaku bagi perempuan, tidak bagi laki-laki. Tes keperawanan itu seharusnya jadi ranah privat,” kata Meutya Hafid, Kamis (12/8/2021).

Izinkan Keluarga PKI Gabung TNI

Terkini, Jenderal Andika yang sudah menjabat Panglima TNI, membuat gebrakan lain dengan mengubah peraturan penerimaan prajurit TNI.

Ia memperbolehkan keturunan kader dan simpatisan PKI untuk mendaftar dan menjadi prajurit TNI.

Baca juga: Dikawal Adik Jenderal Andika Perkasa, Kapolda Metro Jaya Temui Panglima TNI: Minta Tolong Soal Ini

Hal itu disampaikan Jenderal Andika dalam Rapat Penerimaan Prajurit TNI Tahun Anggaran 2022, pada Rabu (30/3/2022).

Mulanya Jenderal Andika menanyakan salah satu syarat yang dijadikan pedoman untuk penerimaan prajurit TNI yang di antaranya tes mental ideologi, psikologi, kesamaptaan jasmani, kesehatan hingga akademik.

"Nomor 4 yang mau dinilai apa? Kalau dia ada keturunan dari apa?" tanya Andika dalam rapat tersebut yang dikutip dalam laman YouTube pribadinya.

Terkait pertanyaan dari Andika tersebut, seorang anggota dalam rapat memberikan jawabannya.

"Pelaku kejadian tahun 65-66," kata seorang anggota TNI dalam rapat.

Tanpa senyum yang biasanya menjadi ciri khasnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa meminta seluuruh anggota TNI yang melanggar hukum diseret ke Polisi Militer.
Tanpa senyum yang biasanya menjadi ciri khasnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa meminta seluuruh anggota TNI yang melanggar hukum diseret ke Polisi Militer. (Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa)
Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved