Antisipasi Virus Corona di DKI
Booster Jadi Syarat Mudik, Wagub Ariza Imbau Masyarakat Cek Stok Vaksin Via Jaki dan Puskesmas
Pemprov DKI Jakarta minta masyarakat untuk cek stok vaksin ketiga atau vaksin booster melalui aplikasi Jakarta Kini (Jaki) maupun ke layanan kesehatan
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta minta masyarakat untuk cek stok vaksin ketiga atau vaksin booster melalui aplikasi Jakarta Kini (Jaki) maupun ke layanan kesehatan.
Hal ini guna menghindari kosongnya stok vaksin setelah pemerintah memperbolehkan mudik pada tahun ini dengan syarat vaksin booster.
"Ya kan sebetulnya sudah ada, titik-titiknya sudah ada. Silakan dicari tahu, melalui aplikasi Jaki dan juga silakan datang ke puskesmas-puskesmas terdekat. Silakan ditanyakan, kan ada beberapa titik ya melalui layanan kesehatan, juga titik-titik yang ditentukan," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, kepada awak media, Selasa (5/4/2022).
Sebelumnya, Pemprov DKI mengklaim bakal menambah titik lokasi vaksin Covid-19 di Ibu Kota.
Pria yang akrab disapa Ariza itu mengklaim bakal menambah titik lokasi vaksinasi untuk gencarkan vaksinasi ketiga atau booster.
Baca juga: Ketua DPRD DKI Diputus Tak Langgar Kode Etik Saat Gelar Paripurna Interpelasi Formula E
Hal ini diungkapnya menyusul Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengatakan, pada tahun 2022 ini, masyarakat diperbolehkan mudik lebaran.
Tentunya, dengan persyaratan khusus, yakni telah menerima vaksin Covid-19 dosis kedua dan booster.
"Tentu kita mendukung. Itu artinya kan warga DKI, banyak yang mudik. Iya dong (penambahan titik). Pertama SDMnya , titiknya dan sebagainya , manajemen semua diperbaiki. Kita kerja keras sekarang. Ini tantangan bagi kita untuk bisa melaksanakan dengan baik," katanya di Jakarta Barat.

Lebih lanjut, orang nomor dua di DKI ini mengatakan segala persiapan tersebut dilakukannya dalam waktu satu bulan atau sebelum Idul Fitri tiba.
"Berarti kami harus segera menyiapkan dalam waktu sebulan ini percepatan dari yang biasa. Makanya sekarang kita akan lakukan percepatan. Karena itu dijadikan satu syarat oleh Pak Presiden," jelasnya.