Cerita Kriminal

Saling Ejek Usai Salat Tarawih, Bocah SD dan SMP di Ciracas Terlibat Tawuran

Tawuran dua kelompok remaja terjadi di Jalan Cibubur 01, Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur pada Senin (4/4/2022) sekira pukul 20.30

Penulis: Bima Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Istimewa
Tangkapan layar video tawuran dua kelompok remaja di Jalan Cibubur 01, Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (5/4/2022) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS - Tawuran dua kelompok remaja terjadi di Jalan Cibubur 01, Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur pada Senin (4/4/2022) sekira pukul 20.30 WIB.

Dalam video berdurasi 14 detik beredar tampak sekitar 10 remaja yang beberapa di antaranya masih mengenakan sarung dan peci saling serang menggunakan tangan kosong.

Satu remaja bahkan tampak dipukul, ditendang hingga diserang menggunakan kain sarung oleh sejumlah remaja lain sembari melontarkan kata makian kepada korban.

Ulah tawuran dua kelompok remaja tanggung ini baru berakhir setelah dibubarkan seorang pria warga sekitar yang mengusir para pelaku menggunakan sebatang bambu.

Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono mengatakan kejadian sebagaimana dalam video yang beredar di media sosial dipicu saling ejek dua kelompok remaja usai melakukan Salat Tarawih.

Baca juga: Remaja Tangsel Berlomba-lomba Mengajak Tawuran pada Malam Ramadan, Terungkap Isi Chat Dibaca Polisi

"Anak-anak (yang tinggal) sekitar SD 01 Cibubur selesai Tarawih saling ejek akhirnya ribut dengan sarungnya. Anak SD dan SMP kata Jupriono saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Selasa (5/5/2021).

Menurutnya aksi tawuran dua kelompok remaja ini berlangsung singkat dan tidak sampai merenggut korban, hanya dilakukan menggunakan tangan kosong, serta sarung.

Capture layar video tawuran dua kelompok remaja di Jalan Cibubur 01, Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (5/4/2022)
Capture layar video tawuran dua kelompok remaja di Jalan Cibubur 01, Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (5/4/2022) (Istimewa)

Tidak ada pelaku yang diamankan, namun jajaran Unit Polsek Ciracas menyatakan akan meningkatkan patroli malam usai Salat Tarawih untuk mencegah kasus serupa selama bulan Ramadan.

Jupriono juga meminta warga terlibat melakukan pencegahan kasus serupa, baik dengan melakukan pembinaan kepada anak-anak di lingkungan masing-masing hingga antisipasi tawuran.

"Mulai malam ini pasca Tarawih Bhabinkamtibmas dan (anggota Unit) Intel akan patroli mobile. Ini kenakalan remaja yang harus diatasi bersama. Mulai dari keluarga dan kepolisian," ujarnya.

Berlomba-lomba Mengajak Tawuran

Soal tawuran memang nampaknya sedang marak, setidaknya di jabodetabek.

Aparat kepolisian bergerak saban malam, dan ada saja remaja yang diringkus karena hendak tawuran.

Bukannya berlomba-lomba dalam kebaikan, remaja di Tangerang Selatan (Tangsel) justru berlomba-lomba dalam mengajak tawuran pada Bulan Ramdan.

Sudah tiga malam terakhir, aparat Polsek Pondok Aren disibukkan dengan menjaring kelompok remaja yang hendak adu gagah di jalan.

Mereka sudah siap tawuran. Dugaan tersebut tak terelakkan sebab aparat membaca chat pada aplikasi pesan singkat mereka.

Dini hari ini, Selasa (5/4/2022), aparat meringkus tujuh remaja dari kawasan kampung Cikini, Jurang Mangu Barat, Pondok Aren.

Mereka sudah bersiap bertandang ke kampung Pondok Karya, Pondok Aren untuk tawuran.

Baca juga: Aksi 2 Kelompok Remaja di Tangsel Hendak Tawuran Jelang Sahur Berakhir, Sarung Isi Batu Jadi Bukti

"Kami dari Polsek Pondok Aren dengan Polres Tangerang Selatan tadi dipimpin Bapak Kapolres kami mengamankan tujuh orang yang akan melakukan tawuran."

"Ketujuh orang ini berasal dari Kampung Cikini, Jurang Mangu  Barat menghampiri kampung dari Pondok Karya," kata Kapolsek Pondok Aren, Kompol Dimas Aditya kepada awak media di kawasan Bintaro, Pondok Aren, Kota Tangsel, Selasa (5/4/2022).

Sejumlah remaja berstatus pelajar digelandang pihak kepolisian ke Mapolsek Pondok Aren, Kota Tangsel saat didapati akan melangsungkan aksi tawuran, Selasa (5/4/2022) dini hari.
Sejumlah remaja berstatus pelajar digelandang pihak kepolisian ke Mapolsek Pondok Aren, Kota Tangsel saat didapati akan melangsungkan aksi tawuran, Selasa (5/4/2022) dini hari. (Warta Kota/Rizki Amana)

Dimas mengatakan dari para tangan pelaku pihaknya mendapati barang bukti sarung berisikan batu yang siap digunakan pada aksi tawurannya. 

Aparat juga membuka aplikasi pesan singkat pada ponsel remaja tersebut dan mendapati bukti sahih chat janjian tawuran.

"Dari situ kami amankan dan didapatkan sarung berisi batu dan beberapa handphone dengan chat untuk mengundang Kelompok Cikini datang ke Pondok Karya," katanya. 

Tak cukup sampai di situ, pihak Polsek Pondok Aren kembali mendapati kelompok remaja putra lainnya yang siap melakukan aksi tawuran. 

Kata Dimas, pada patroli selanjutnya petugas mendapati sejumlah remaja putra yang tergabung pada Kelompok Parigi siap menggelar aksi tawuran. 

Baca juga: Marak Potensi Tawuran Anak Jelang Sahur di Kota Tangerang, Polisi Sita Miras dan Sarung Isi Batu

Modus yang digunakan para remaja terbilang sama dengan kelompok sebelumnya berupa ajakan melalui pesan singkat menggelar aksi tawura.

"Pada TKP ke dua kami mengamankan BB (barang bukti) lima handphone dengan berisikan chat ajakan dari Kelompok Setu diterima dari Kelompok Parigi."

"Yang kami amankan dari Kelompok Parigi delapan orang, dengan BB juga sarung berisikan batu, saat ini sudah kami amankan ke Polsek. Total yang kami amankan ada 15 remaja," ungkapnya. 

Kemudian para remaja itu langsung digelandang petugas gabungan ke Mapolsek Pondok Aren. 

Dimas menekankan pihaknya bakal memanggil para orang tua beserta perwakilan pihak sekolah masing-masing sebelum para remaja itu dipulangkan. 

ilustrasi pesan whatsapp
ilustrasi pesan whatsapp (dailyekspress)

Langkah itu dilakukan pihaknya dalam upaya membina dan memberi efek jera bagi para remaja tersebut. 

"Langkah-langkahnya kami bawa ke Polsek, kami identifikasi, kami foto, kami sidik jari. Kemudian besok kami pulangkan ke orang tuanya dengan memanggil dari pihak sekolah, RT dan RW sehingga kami bisa kembalikan ke rumah masing-masing," ungkap Dimas. 

bahkan, Dimas mengutus Unit Binmas untuk mendatangi rumah para remaja itu untuk memberikan imbauan agar kejadian serupa tidak terulang.

"Kemudian Binmas akan mendatangi rumah tersebut agar mengedukasi, mengimbau, supaya tidak terulang l

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved