Adik Nekat Habisi Kakak di Kamar Mandi Gara-gara Senter, Padahal Dikenal Hidup Akur Satu Atap

Seorang adik tega menghabisi nyawa kakaknya lantaran dipicu masalah sepele, Kamis (7/4/2022).

Editor: Siti Nawiroh
Net
Ilustrasi. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang adik tega menghabisi nyawa kakaknya lantaran dipicu masalah sepele, Kamis (7/4/2022).

Ketika sang kakak, Mikhael Latu Masan (54) berada di kamar mandi, sang adik, Yohanes Demon (42) melakukan aksi nekat.

Aksi nekat tersebut menyebabkan nyawa Mikhael Latu Masan melayang.

Mikhael Latu Masan dibunuh adik kandungnya sendiri karena dituduh telah merusak senter.

Hingga kini polisi masih mendalami motif pelaku menghabisi korban menggunakan parang.

Salah seorang keluarga korban, Beda Samon Kurman mengatakan, sesuai pengakuan pelaku Yohanes Demon, aksi nekatnya itu dipicu persoalan senter.

Baca juga: Hari Ini Mahasiswa Demo di Ibu Kota, Simak Pengalihan Arus Lalu Lintas Jakarta

Sekitar pukul 4 sore di hari kejadian, pelaku hendak ke pantai untuk mencari ikan bersama beberapa warga.

Namun tiba di lokasi, Yohanes Demon merasa tidak puas lantaran senter miliknya ternyata dalam kondisi rusak. Ia pun memilih kembali ke rumah.

"Sebelum polisi datang menjemputnya, pelaku sendiri cerita kalau dia marah karena menuduh kakaknya merusak senternya. Saat itulah, spontan dia nekat menghabisi kakaknya," ungkap Beda kepada wartawan, Sabtu (9/4/2022).

Ilustrasi mayat.
Ilustrasi mayat. (TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas)

"Sampai di rumah pelaku langsung mencari kakaknya. Dia langsung teriaki dan dijawab oleh korban dari dalam kamar mandi. Saat itulah dia langsung masuk dan habisi kakaknya pakai parang," tambahnya.

Menurut Beda Samon, selama ini pelaku yang belum menikah hidup akur serumah bersama ibu mereka.

Bahkan, pelaku Yohanes tak menunjukkan sikap jika ia sedang menyimpan dendam ke kakaknya.

Dalam kesehariannya, pelaku dikenal rajin berkebun dan memetik buah kelapa dan diolah menjadi kopra.

Karena setiap hari ke kebun, pelaku selalu membawa parang seperti laki-laki Adonara pada umumnya.

"Parang itu dia pegang setiap hari, karena kerjanya panjat kelapa dan berkebun. Saat ke pantai, parang itu juga dibawa. Dari pengakuan dia, aksinya itu spontan, tidak direncanakan sebelumnya," katanya.

Ia menuturkan, saat kejadian ia berada di desa tetangga.

Ia tiba-tiba mendapatkan telepon dari tetangganya dan memintanya segera pulang karena ada perkelahian antara pelaku dan korban.

Saat tiba di lokasi kejadian, ia pun sempat melihat korban sudah tak bernyawa.

Baca juga: Basement Apartemen Bassura Kebakaran, 41 Motor dan 20 Mobil Ludes Terbakar, Kerugian Rp 2 Miliar

Sementara pelaku sudah tak berada di tempat. Ia kemudian memutuskan menelepon pelaku dan menanyakan keberadaannya.

"Saya telepon pelaku dan dia mengaku berada di rumah salah satu tokoh adat bernama Markus Mangu. Setelah itu, saya ke sana dan ajak dia ke rumah saya. Dalam perjalanan, saya menelepon anggota Polsek Adonara. Saat di rumah itulah, saya menanyakan alasan dia habisi kakaknya. Dan, dia ceritakan semua tanpa ada beban," ungkapnya.

"Saat melihat kondisi korban, di otak saya yang pertama, harus amankan pelaku. Ini untuk mencegah jangan sampai pelaku yang saat itu tidak ada di lokasi, nekat dan kembali beraksi."

Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

"Apalagi, saat itu sudah mulai gelap dan banyak warga yang datang. Saya gunakan cara saya untuk mencegah agar dia jangan lari dan berhasil. Pelaku kami serahkan ke polisi tanpa ada perlawanan. Saya sendiri bersama Kapolsek Adonara dan anggotanya antar pelaku sampai di sel Mapolres Flotim," sambungnya.

Kasi Humas Polres Flores Timur, Ipda Sanusi Anwar mengatakan pelaku dijerat dengan pasal 338 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara.

"Untuk sementara kita jerat dengan pasal pembunuhan biasa. Tapi bisa saja berubah tergantung hasil penyelidikan dan pemeriksaan saksi, juga pelaku," ujarnya kepada wartawan Jumat 8 April 2022.

Ia mengatakan, saat ini polisi sudah mengamankan pelaku. Selain pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti parang yang digunakan pelaku menghabisi kakak kandungnya.

"Pelaku dan barang bukti parang sudah kita amankan," katanya.

Hingga kini polisi masih mendalami motif pelaku menghabisi korban. Meski demikian, dari keterangan beberapa saksi, pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

"Pelaku diduga alami gangguan jiwa. Untuk proses hukum lanjutan, penyidik masih akan periksa kejiwaannya," katanya.

Ia menuturkan, kejadian itu terjadi di rumah korban di Dusun II, Desa Balaweling.

Saat itu, korban yang baru pulang dari kebun dan hendak mandi di kamar mandi.

Selang beberapa saat, pelaku langsung masuk dan menebas korban dengan parang.

"Pelaku ini adik kandung korban yang juga bari pulang dari kebun dan langsung menuju samping rumah dan menebas korban yang lagi persiapan mandi. Korban langsung tewas ditempat," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Adik Bunuh Kakak Kandung di Balaweling Adonara Ternyata Hanya Dipicu Persoalan Senter

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved