Didebat BEM UI Soal Biga Data, Luhut Binsar Panjaitan Ngeles Bawa-Bawa Contoh Konflik dengan Istri
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, siang ini berdebat dengan BEM UI.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, BEJI – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, siang ini berdebat dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), terkait wacana perpanjangan masa jabatan presiden dan menyoal big data.
Hal itu terjadi saat Luhut menemui Rektor UI, Ari Kuncoro, di Balai Sidang UI, Beji, Kota Depok.
Ditanya soal big data. Luhut mengatakan bahwa dirinya memiliki hak untuk tidak menyebarkannya.
“Dengerin, kan saya punya hak juga untuk tidak men-share sama kalian, tidak ada masalah kenapa harus ribut. Kamu harus belajar demokrasi ke depan, bahwa kamu dengan istrimu, pacarmu saja bisa beda pendapat. Tidak perlu emosional,” kata Luhtu di lokasi, Selasa (12/4/2022).
Tak puas dengan jawaban tersebut, mahasiswa pun mempertanyakan status Luhut sebagai pejabat publik.
Baca juga: Mahasiswa Kibarkan Bendera Kuning Sambut Menko Luhut di UI, Ketua BEM: Dia Tolak Berikan Big Data
“Saya punya anak juga mahasiswa, jadi jangan emosional kalian dengerin juga jadi saya mau bilang kita beda pendapat silakan. Nanti dengan istrimu beda pendapat tidak harus berantem,” ujar Luhut.
Menyoal perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode, Luhut berujar Pemilu 2024 tetap akan digelar.
“Apa hak kewajiban saya mempertanggungjawabkan. Seakan-akan pejabat publik mengizinkan tiga periode, kamu berasumsi, tidak boleh. Presiden sudah bilang pemilu tetap 14 Februari 2024,” tuturnya.

Terakhir, Luhut menegaskan bahwa dirinya memiliki hak untuk tidak membocorkan soal big data tersebut.
“Dengerin kamu anak muda, kamu enggak berhak juga nuntut saya. Karena saya juga punya hak untuk memberi tahu. Kalau otoriter saya enggak samperin kamu,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, ratusan mahasiswa UI menggelar aksi unjuk rasa dengan mengibarkan bendera kuning dan membentangkan banner penolakan tiga periode kala Luhut Binsar Pandjaitan datang ke UI.
Ketua BEM UI, Bayu Satria Utomo, mengatakan, aksi yang dilakukan pihaknya hari ini adalah simbol atas kepergian demokrasi di negara ini.
“Bapak Rektor UI Ari Kuncoro dan Bapak Luhut datang ke Balai Sidang UI, kami sebagai mahasiswa UI hari ini melaksanakan aksi simbolik dengan membawa bendera kuning, poster, serta banner yang bertuliskan turut berduka cita atas wafatnya, meninggalnya demokrasi di UI dan Indonesia,” kata Bayu di lokasi, Selasa (12/4/2022).
Bayu mengatakan, ada dua hal yang menjadi landasan aksi siang hari ini.