Putra Siregar Tersangka Pengeroyokan
Akun Medsos Bos PS Strore Masih Aktif, Polisi Pastikan Putra Siregar Tak Pegang HP Selama Ditahan
Untuk diketahui, Putra Siregar dan artis Rico Valentino telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pengeroyokan terhadap pengunjung kafe bernama Nuralam
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto memastikan bahwa bos PS Store Putra Siregar tidak memegang handphone di dalam rutan.
Untuk diketahui, Putra Siregar dan artis Rico Valentino telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pengeroyokan terhadap pengunjung kafe bernama Nuralamsyah.
Saat ini, keduanya ditahan di Rutan Polres Metro Jakarta Selatan.
Budhi mengatakan, barang-barang milik Putra Siregar, termasuk handphone (HP), dititipkan ke kuasa hukumnya.
"Pada saat kami lakukan penahanan, barang-barang milik tersangka sudah diterima oleh penasihat hukum," kata Budhi di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (13/4/2022).
Baca juga: Keroyok Pengunjung Kafe, Bos PS Store Putra Siregar Ngaku Menyerahkan Diri Sepulang Umrah
Budhi juga memberikan penjelasan terkait akun media sosial Putra Siregar yang masih aktif meski dirinya telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
"Jadi saat tersangka dilakukan pemeriksaan oleh penyidik pun kami mendapatkan informasi bahwa di medsosnya tersangka ini masih update status terus," ujar dia.
"Ini yang membuat kami bertanya-tanya, sampai kami dapatkan info saat tersangka sudah resmi dilakukan penahanan itu juga masih update status," tambahnya.
Setelah ditelusuri, jelas Budhi, didapatkan fakta bahwa Putra Siregar memiliki admin untuk mengelola media sosialnya.
"Dia punya admin. Admin ini yang selalu update dan jawab semua status-status yang ada di medsosnya dan ini sudah kami cek," ujar dia.

Pengeroyokan yang dilakukan Putra Siregar dan Rico Valentino terhadap pengunjung kafe bernama Nuralamsyah dipicu permasalahan wanita.
Budhi menjelaskan, aksi pengeroyokan itu terjadi di kafe CD di kawasan Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 2 Maret 2022 lalu.
"Peristiwa ini dipicu karena ada salah satu kawan perempuan yang ada di kelompok RV dan PS ini mendatangi ke mejanya korban MNA," kata Budhi.
Budhi menuturkan, Rico Valentino dan Putra Siregar tidak mengetahui pembicaraan antara teman perempuannya dengan korban.