Kebakaran Maut di Warakas
Hanya Branch yang Selamat, Orangtua dan Tiga Adiknya Tewas dalam Kebakaran Bengkel di Warakas
Tangis kesedihan Branch Johan Shane Imanuel (19) melihat semua keluarga meninggal dunia karena kebakaran.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Siti Nawiroh
TRIBUNJAKARTA.COM - Tangis kesedihan Branch Johan Shane Imanuel (19) melihat semua keluarga meninggal dunia karena kebakaran.
Hanya dirinya yang selamat dalam kebakaran hebat yang merenggut nyawa orangtua dan adik-adiknya tersebut.
Orangtua dan 3 adik Branch tewas dalam tragedi kebakaran maut di Jalan Warakas I RT 016 RW 001 Kelurahan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/4/2022) dini hari.
TONTON JUGA
Api melalap rumah sekaligus bengkel yang ditinggali oleh keluarga Branch.
Orangtua Branch, John Vaber Tampubolon dan Darmawati Simanjuntak ditemukan tewas mengenaskan akibat amukan api.
Begitu pula ketiga adiknya Fransiskus Darius (15), Maria AF (13) dan Luis Tampubolon (9).
Kelima korban yang merupakan satu keluarga tewas terbakar karena terkunci di dalam bengkel tersebut saat api berkobar dini hari tadi.
Adapun kebakaran yang terjadi sejak pukul 2.37 WIB akhirnya bisa dipadamkan pada pukul 3.55 WIB setelah pengerahan 10 unit mobil pemadam kebakaran.
Petugas dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu hingga kini masih menduga kebakaran disebabkan korsleting listrik.
Semua jenazah sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diautopsi.
Branch Kini Sebatang Kara
Hanya Branch yang selamat dari kebakaran maut itu. '
Ketika kebakaran itu terjadi, Branch sedang berada di luar rumah untuk bermain futsal.
Sebelum pergi, ia mengunci rolling door bengkel tersebut dari luar.
Begitu kembali dari bermain futsal, ia langsung menangis tersedu-sedu melihat rumahnya sedang dilalap api.
Keluarganya pun diketahui masih berada di dalam.
Baca juga: Kebakaran Bengkel di Warakas Tewaskan Satu Keluarga, Puslabfor Ambil Instalasi Listrik dan Abu Arang
"Dia sempet ke sini. Waktu kejadian lagi kobar-kobar api, dia sempet ke sini," kata Hendriyan di lokasi pada Selasa (12/4/2022).
Branch hendak menerobos amukan api yang melalap rumah mereka.
Terlihat Branch sudah putus asa saat melihat anggota keluarganya tewas terpanggang api.
"Dia bilang, 'mau lompat ke api', 'mau mati aja'. Dia bilang 'sama siapa lagi saya hidup?'," kata Hendriyan.
Senada, Ketua RT 016 RW 01 Warakas, Asmawati mengatakan anak pertama korban ketika itu berhasil selamat dari musibah peristiwa kebakaran karena sedang berada di luar rumah.
"Anaknya sebenernya empat, anak yang pertama itu di luar, dia jam 12 keluar dan mereka pintunya dikunci dari luar di gembok. Yang berhasil selamet itu yang anak pertama," kata Asmawati.
Warga dengar teriakan korban
Pada saat kebakaran terjadi, warga setempat mendengar teriakan para korban yang terjebak dalam bengkel.
Namun, warga tak bisa berbuat apa-apa.
Sebab, kobaran api dari dalam bengkel membesar dan merambat hingga ke luar jalan.
Sampai-sampai hawa panasnya tak sanggup diterobos warga.
"Warga tahu, kedengeran mereka minta tolong, tapi gimana api besar," kata tetangga korban, Hendriyan (40) saat ditemui di lokasi, Selasa siang.
Hendriyan yang membuka usaha percetakan di sebelah bengkel korban awalnya mendengar warga heboh berteriak ada kebakaran.
Baca juga: Tangisan Pilu Anak Sulung Ratapi Keluarganya Berada di Dalam Bengkel Warakas yang Terbakar
Hendriyan lantas turun dari lantai 2 tempat usahanya dan mendapati api sudah berkobar hebat di bengkel milik korban John Viber Tampubolon (50).
Sama seperti warga lainnya, Hendriyan tak bisa berbuat banyak karena dirinya juga merasakan hawa panas begitu hebat.
Hendriyan hanya bisa mendengar teriakan John yang meminta tolong dari dalam bengkel sembari menggedor-gedor rolling door.
"Minta tolong, kedengeran. Gedor-gedor rolling door juga kedengeran. Cuma kondisi kan, jangankan ini, deket-deket aja kita udah panas," ucap Hendriyan.