Polisi Masih Gencar Kawal Distribusi Minyak Goreng Curah di Jakarta Utara
Polres Metro Jakarta Utara masih terus mengawal distribusi minyak goreng di pasar-pasar tradisional.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Polres Metro Jakarta Utara masih terus mengawal distribusi minyak goreng di pasar-pasar tradisional.
Lewat Unit Krimsus Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara, pengecekan ke para pedagang dilakukan setiap hari, tak terkecuali di Pasar Anyar Bahari, Kelurahan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Selasa (12/4/2022) kemarin.
Kanit Krimsus Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara AKP Nur Arief Kurniawan mengatakan, pihaknya melakukan monitoring persediaan dan pendistribusian minyak goreng agar bisa sampai kepada masyarakat.
Hasil pengecekan, stok minyak goreng di Pasar Anyar Bahari dinilai masih kurang.
"Ketersediaan stok migor di Pasar Anyar Bahari per hari mencapai 150 kilogram, dengan harga rata-rata Rp. 19.000," kata Arief, Rabu (13/4/2022).
"Namun stok tersebut dirasa kurang, pasalnya kebutuhan migor yang seharusnya sebanyak 200 kilogram per harinya," sambung dia.
Baca juga: Polisi Cek Stok Minyak Goreng Curah di Pasar Koja Baru, Hasilnya Minim
Baca juga: BLT Minyak Goreng Rp 300 Ribu Cair Minggu Ini, Berikut Cara Mengecek Penerimanya
Adapun stok yang ditinjau aparat kepolisian kali ini meliputi minyak goreng curah dari berbagai toko.
Hasilnya didapatkan harga terendah minyak goreng curah senilai Rp 18.000 per kilogram dan harga tertingginya menyentuh Rp 20.000 per kilogram di Pasar Anyar Bahari.
Sebelumnya, pemerintah telah mencabut subsidi minyak goreng dalam kemasan sejak pekan lalu.
Pemerintah memutuskan hanya menyubsidi minyak goreng curah dari dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kepala Sawit (BPDPKS), yang sebelumnya hanya untuk minyak goreng kemasan.