Pemprov DKI Luncurkan Aplikasi Pengelolaan Sampah, Hasil Pilah Sampah Bisa Dapat Kopi
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta baru saja meluncurkan Digitalisasi Pengelolaan Sampah di DKI Jakarta.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta luncurkan digitalisasi pengelolaan sampah di Jakarta dalam peringatan Hari Bumi.
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta baru saja meluncurkan Digitalisasi Pengelolaan Sampah di DKI Jakarta.
Adapun tujuan peluncuran ini sebagai upaya untuk melacak pengangkutan sampah secara realtime.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto menuturkan hal ini sebagai terobosan baru.
Di mana, pengelolaan sampah dilakukan melalui aplikasi bernama Kaktus.
Baca juga: Kemendagri Jabarkan Keuntungan Penerapan Ekonomi Sirkular dalam Pengelolaan Sampah
Nantinya, warga diminta untuk memilah sampah mereka terlebih dulu, baik yang organik maupun non organik.
Setelah pemilahan selesai, warga tinggal memanggil petugas pengangkut sampah melalui aplikasi tersebut.
"Jadi warga melakukan pilah sampah, kemudian mereka membuka aplikasinya (Kaktus) untuk dijemput sampahnya. Nah setelah dijemput sampahnya, mereka akan mendapatkan satu poin reward," katanya di Jakarta Selatan, Jumat (22/4/2022).
Poin ini tentunya didapatkan warga setelah melakukan scan QR barcode.
Nantinya, bila sudah mendapatkan 25 poin reward, maka para warga bisa menukarkannya di sejumlah toko.

"Poin reward itu sampai 25 poin nanti bisa ditukarkan ke merchant-merchant terdekat. Jadi saat ini sudah ada 2.500-an merchant, dan kita berharap nanti di bulan Juni ada 4.500-an merchant yang bisa warga tukarkan poin tersebut," lanjut Asep.
Satu diantara merchant atau toko yang dicontohkan anak buah Gubernur Anies ini ialah kopi.
"Jadi satu kopi misalnya bisa ditukarkan dengan sekian poin. Jadi warga tinggal menukarkan poin tersebut kemudian ditukarkan dengan produknya. Proses platformnya itu yg warganya dapat poin itu sudah kerja sama dengan aplikasi dengan merchant-merchant terdekat. Jadi tidak ada anggaran dari APBD," ungkapnya.
Kemudian, melalui aplikasi ini juga para warga dapat mengetahui pengelolaan sampah mereka. Sebab, aplikasi tersebut dapat memantau sampah rumah tangga yang dibawa dari rumah warga.