Ayahnya Sopir Truk, Sang Anak Sukses Jadi Penerbang TNI AU: Berdiri Di Sini dengan Segala Rintangan
Ayahnya seorang sopir truk, siapa sangka anaknya mampu menjadi penerbang TNI Angkatan Udara.
Kami bisa berdiri sekarang, menjadi seorang penerbang.
Ayah kami, adalah penerbang di darat dan kami adalah penerbang di udara," kata Pemuda asal Purwokerto itu.
Sementara itu, Nasimun, bapak dari Candra Mardika yang hadir dalam upacara Wing Day itu mengucapkan terimakasih dan syukur kepada Allah SWT.
Sebab, dirinya hanya seorang sopir truk pembawa logistik tetapi anaknya mampu lulus menjadi seorang penerbang TNI AU.

"Anak saya bisa menjadi penerbang, Alhamdulillah," ucap dia.
Ada 43 siswa yang diwisuda. Di mana 10 orang di antaranya merupakan penerbang tempur.
Sedangkan 17 orang penerbang angkut dan 11 orang lainnya sebagai penerbang rotary.
KSAU merasa bersyukur Wing Day dapat terlaksana dengan baik.
Kegiatan tersebut menurutnya sangat bermakna bagi TNI AU.
"Karena disinilah lahir elang-elang baru, yang merupakan generasi penerus dari kami-kami ini," kata Fadjar.
Menurutnya, para siswa prajurit telah dididik dan dilatih menjadi penerbang maupun navigator andal dan profesional yang mengabdi menjaga tanah air dan angkasa Indonesia.
Mereka siap untuk ditempatkan di satuan-satuan operasional.
Anak Tukang Cukur Lolos Masuk Akmil
Kisah inspiratif juga datang dari seorang anak tukang cukur yang berhasil lolos menjadi taruna Akademi Militer (Akmil).
Meski berlatarbelakang keluarga sederhana tak menghalami mimpi Yanwar Jumowo untuk mewujudkan mimpinya sebagai anggota TNI Angkatan Darat.