Program Kerja Dirasakan Masyarakat Selama Pandemi Buat Keterpilihan Airlangga Hartarto Tertinggi

Tingkat keterpilihan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto berada di posisi teratas jelang Pilpres 2024 versi WARNA Research Center (WRC).

Istimewa
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. Tingkat keterpilihan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto berada di posisi teratas versi WARNA Research Center (WRC). 

Hal ini tercermin dengan kegagalan Erick Thohir menjadikan BUMN sebagai lokomotif perekonomian dalam mengatasi persoalan pengangguran akibat covid justru lebih banyak kebijakannya melakukan penutupan BUMN dan mengecilkan skala kerja BUMN.

Begitu juga Sandiaga Uno sebagai Menparekaf kinerjanya hanya dirasakan oleh 2,4 persen masyarakat, dan  yang tidak memilih 11,3 persen.

Sedangkan, berdasarkan elektabilitas ketika 2426 responden diberikan pertanyaan terbuka tentang partai apa yang akan dipilih jika pemilu diadakan hari ini, didapati bahwa Golkar mulai menjadi pilihan bagi masyarakat yang diwakili responden dengan keterpilihan 16,7 %, diikuti PDIP dengan elektabilitas 16,3 %, Partai Gerindra 15,7 %, Demokrat 7,1 %, PKB 6,2 %, dan PKS 6,1 %, Nasdem 4,2 %, Perindo 2,6 %, Prima 2 %, PAN 1,8 %, PPP 1,7 %, Garuda 1,5 %, Hanura 1,3 %, PKPI 1,1 %, Gelora 1,0 %, PBB 0,8 %, Berkarya 0,5 %, PSI 0,4 %, Partai Umat 0,3 %, sedangkan tidak memilih atau tidak memberikan jawaban sebesar 12,7 %

"Elektabilitas partai-partai tersebut tidak lain didukung oleh figur para Ketua Umumnya yang masih familier atau dikenal masyakarat," terang Rinjani.

Sementara itu, lanjut Rinjani, tingkat keterpilihan partai politik jika Pemilu digelar hari ini dengan pertanyaan tertutup mengunakan kertas kuisioner, didapati bahwa Golkar tetap menjadi pilihan bagi masyarakat yang diwakili responden dengan keterpilihan 18,7 %.

Lalu diikuti PDIP dengan elektabilitas 17,0 %, partai Gerindra 16,5 %, Demokrat 7,0 %, dan PKS 6,0 %, PKB 5,9 %, Nasdem 4,1 %, Perindo 2,4 %, Prima 2,1 %, PAN 2,0 %, PPP 1,9 %, Garuda 1,5 %, PBB 1,2 %, Hanura 1,0 %, PKPI 1,0 %, Gelora 0,7 %, Berkarya 0,6 %, Partai Umat 0,5 %, PSI 0,4 %.

Sedangkan tidak memilih atau tidak merahasiakan jawabannya sebesar 10,2 %

Sementara hasil survei dengan menggunakan pertanyaan secata terbuka  kepada 2426 responden dengan pertanyaan Jika Pemilihan Presiden dilakukan hari ini didapati hasilnya Ketua Umum golkar Airlangga Hartarto dinilai layak menjadi penerus Jokowi sebagai Presiden 2024 dengan jumlah pemilih sebesar 18,1 persen melampaui Prabowo Subianto yang mendapat 10,6 persen responden.

Diikuti Ganjar Pranowo 7,1 persen, Iriana Jokowi 6,1 persen, Gatot Nurmantyo 4,1 persen  Dudung Abdurachman 3,8 persen, Khofifah Indar Parawansa 3,7 persen, Puan Maharani 2,9 persen, Anies Baswedan 2,2 persen, Muldoko 2,1 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 1,1 persen, Muhaimin Iskandar 1 persen, Sandiaga Salahudin Uno 1 persen, dan sebanyak 32,2 persen responden tidak memilih atau merahasiakan pilihannya.

Lalu, hasil survei dengan menggunakan kertas kuisioner secara tertutup kepada 2426 responden dengan pertanyaan Jika Pemilihan Presiden dilakukan hari ini didapati hasilnya Ketua umum Golkar Airlangga Hartarto dinilai layak menjadi penerus Jokowi sebagai Presiden 2024 dengan jumlah pemilih sebesar 20,2 persen melampaui Prabowo Subianto yang mendapat 15,8 persen responden.

Diikuti Ganjar Pranowo 8,5 persen, Iriana Jokowi 6,2 persen, Gatot Nurmantyo  5,1 persen Dudung Abdurachman 4,8 persen, Khofifah Indar Parawansa 4,1 persen, Puan Maharani 3,9 persen, Sri Mulyani 2,8 persen,  Anies Baswedan 2,8 persen, Muldoko 2,7 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 1,2 persen, Muhaimin Iskandar 1 persen, Sandiaga Salahudin Uno 1 persen, Erick Thohir 1 persen, dan sebanyak 16,2 persen responden tidak memilih atau merahasiakan pilihannya.

Rinjani memprediksi hanya 7 partai yang akan lolos ambang batas atau threshold. 

Ketujuh Golkar 18,7 persen, PDIP 17,0 persen, Gerindra 16,5 persen, Demokrat 7,0 persen, PKS 6 persen, PKB 5,9 Persen dan NasDem 4,1 persen. Sedangkan partai lainnya dibawah 4 persen

Diungkapkannya, penurunan suara PKB dan PAN sangat dipengaruhi oleh adanya wacana penundaan pemilu yang beberapa waktu lalu sempat menggemparkan dan jadi perhatian publik.

"Pendapat publik menyatakan kalau PKB dan PAN dianggap partai yang sangat tidak siap untuk pemilu 2024. Sedangkan Partai Golkar yang dianggap juga mendukung penundaan pemilu dianggap publik ide tersebut bukan datang dari Ketum Golkar, tetapi adanya masyarakat seorang petani sawit di Siak yang menyampaikan keinginannya kepada Ketua Umum Golkar  untuk perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi karena dianggap hidup mereka lebih baik di era Jokowi ,sehingga tidak berdampak pada tingkat keterpilihan Partai Golkar," bebernya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved