Guru Ngaji Dikeroyok Pemuda
Cerita Ustaz Qomar: Belum Sembuh Luka Usai Dipukuli, Rumahnya Didatangi Kubu Pelaku dan Polisi
Belum sembuh luka di tubuh usai dipukuli, kediaman Ustaz Qomar (49) didatangi oleh sejumlah orang.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Merasa tersanggu dengan suara petasan itu, Ustaz Qomar kemudian menegur sekelompok remaja tersebut secara sopan.
"Yang lain kan juga terganggu kan. Saya tegur, 'bang, mohon maaf, ini kuburan.
Kita lagi pada ngaji, yang lain lagi ziarah.

Tolong jangan pasang petasan'," ujar dia.
Untuk beberapa saat, lanjut Qomar, belasan remaja itu terdiam.
Namun, tak lama kemudian, salah satu remaja kembali menyalakan petasan.
"Saya balik badan, tiba-tiba der (suara petasan). Kesannya kok malah kayak nantangin," tutur Ustaz Qomar.
Ia pun kembali menegur para remaja tersebut.
Teguran itu kembali dilayangkan secara sopan agar tidak membuat remaja-remaja itu tersinggung.
Baca juga: 2 Kali Ustaz Qomar Tegur Remaja Main Petasan Sebelum Dikeroyok, Respon yang Pertama Bak Nantangin
"Saya bilang, 'bang, Masya Allah. Minta tolong jangan pasang petasan'.
Maksudnya, di situ kan ada yang tua-tua, diingetin, dinasehatin gitu," ungkapnya.
Ustaz Qomar kemudian meminta bantuan kepada warga sekitar makam bernama Sahro untuk menegur para remaja yang menyalakan petasan.
Singkat cerita, beberapa remaja berlari ke arah korban dan langsung menyerang.

"Dari 15 orang gerombolan itu, ada 7 orang yang nyerang mukulin saya.
Dikeliling depan belakang," kata Ustaz Qomar.