Cerita Kriminal
Penusukan Saat Jam Pelajaran Sekolah Bikin Takut Kepsek, Seluruh Siswa Langsung Diamankan
Maimunah mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (11/5/2022) di saat jam belajar mengajar sedang berlangsung.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM - Jeritan keras memecah jam pelajaran sekolah saat itu.
Betapa takutnya Maimunah, Kepala Sekolah (Kepsek) sekolah Islam Terpadu atau SIT Ar Ridho melihat sumber suara datang dari dua orang terkapar bersimbah darah yang belakangan diketahui bernama Anita Rani (42) dan Riski (22).
Sementara, seorang pria berpisau berdiri di dekatnya
TONTON JUGA
Kepada TribunSumsel, Maimunah menceritakan detik-detik tragedi berdarah di sekolah yang terletak di Jalan Residen A Rozak, Kota Palembang tersebut.
Maimunah mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (11/5/2022).
Ia mengaku ketika berada di lantai dua sekolah, tiba-tiba mendengar suara teriakan.
"Saya sendiri tidak lihat langsung kejadiannya. Tahunya setelah teriak-teriak ada keributan di bawah, posisi saya ada di lantai dua," ujar Maimunah saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (12/5/2022).
Baca juga: James Gordon Tewas Saat Kebakaran di Pulogadung, Mau Padamkan Api Tapi Malah Terjebak di Kamar Mandi
Mendengar teriakan itu, Maimunah langsung bergegas keluar ruang kerjanya dan mendekat ke sumber suara.
Bukan main terkejutnya dia ketika melihat dua orang, satu laki-laki muda dan seorang ibu rumah tangga sudah terkapar bersimbah darah tepat di halaman sekolah.
"Terus saya lihat ada bapak-bapak yang pegang sajam. Takut saya lihatnya," ujar dia.
Melihat kondisi itu, Maimunah langsung menginstruksikan seluruh perangkat guru untuk segera mengamankan anak-anak.
Baca juga: Jenazah Pria yang Tewas Terjebak di Kamar Mandi Saat Kebakaran di Pulogadung Dievakuasi ke RSCM
Dia memerintah anak muridnya untuk masuk ke dalam kelas.
"Tentu saya tidak ingin ada hal buruk ke siswa, makanya segera saya perintahkan guru untuk mengamankan mereka," ucapnya.
Adapun identitas korban yakni Anita Rani dan Riski Alfarizi merupakan warga Jalan Sabo Kingking, Kelurahan Sei Buah, Kecamatan IT-2 Palembang.
Lalu siapakah pria bersenjata tajam yang tega menusuk ibu dan anak tersebut?
Pelaku penusukan berinisial JD warga Kecamatan Sako, Kota Palembang, yang diketahui merupakan pensiunan ASN.
JD ternyata adalah mantan suami Anita Rani.
Baca juga: Pagi Masih Main, Bocah 5 Tahun Ditemukan Tewas di Septic Tank Siang Hari, Terkuak Penyebabnya
Dari informasi dihimpun, Riski adalah anak Anita Rani dari pernikahan sebelum dengan pelaku.
Dikatakan Maimunah, sebelum peristiwa berdarah itu terjadi, kedua korban sempat mendatangi salah satu ruang kelas.
Tujuannya untuk bertemu dengan F (7) yang merupakan anak hasil pernikahan Anita Rani dan JD.
F adalah siswa kelas 1 di SIT AR Ridho Palembang.
"Pelaku sama anaknya datang ke sekolah. Memang biasanya pelaku yang antar anaknya pergi ke sekolah. Beberapa waktu kemudian ada ibu sama anaknya ketok pintu lalu minta izin sama wali kelas. Izin mau ketemu anaknya," kata Maimunah yang mendapat keterangan dari wali kelas.
Saat pertemuan itu, Anita Rani seperti meluapkan rasa rindu pada anaknya tersebut.
Dia memeluk sembari mencium F itu layaknya seorang ibu yang sudah lama tidak bertemu dengan anaknya.
"Terus ibu itu kasih makanan, dia cium anaknya. Nah, di luar kelas rupanya ada pelaku yang juga bapak dari murid kami itu," ucapnya.
Baca juga: FAKTA Baru Terungkap di Pembunuhan Koki Muda di TPU Kober, Korban Sempat Melawan Usai 2 Kali Ditusuk
Entah bagaimana antara mantan suami istri itu bisa sampai terjadi peristiwa berdarah.
Pihak sekolah hanya mengetahui, setelah menusuk kedua korban, pelaku lalu membawa F anaknya pergi meninggalkan gedung sekolah.
"Kami langsung minta bantuan supaya kedua korban ini bisa diselamatkan," ucap Maimunah.
Sementara itu kedua korban saat ini masih menjalani perawatan intensif di RS Pelabuhan Palembang.
Kondisi Terkini Anita dan Rizki
Setelah mendapatkan perawatan, kondisi Anita dan anaknya mulai membaik.
Anita mengaku datang ke sekolah hanya ingin bertemu dengan anaknya F lantaran sejak puasa dilarang pelaku JD untuk berkunjung.
“Sebelum puasa kami masih bisa bertemu. Tapi kemarin dari puasa sampai lebaran tidak bertemu, makanya saya datang ke sekolah. Watu itu dia juga ada di sekolah,” jelasnya.
Saat bertemu dengan pelaku, JD tak banyak bicara.
Bahkan, Anita pun tak curiga kepada pelaku bahwa mereka akan dianiaya secara brutal.
“Kami sudah mau pulang dan di atas motor. Pelaku kemudian tiba-tiba datang dan menusuk kami, saya sudah tidak sadar lagi. Kami berpisah sudah satu tahun karena dia memang orangnya kasar,” tutur dia.
Kapolsek Kalidoni Kompol Dwi Angga Cesario menjelaskan, mereka saat ini masih melakukan pengejaran terhadap JD.
Selama bercerai, anak korban yakni F diasuh oleh tersangka sehingga jarang bertemu dengan Anita.
“Pelaku dan korban ini menikah sirih, sebelum penusukan mereka ini sempat ribut di ruang kelas sehingga membuat pelaku marah,” ucap dia.
Dwi mengimbau kepada pelaku JD untuk segera menyerahkan diri sebelum dilakukan tindakan tegas.
“Keberadaannya masih kita cari, untuk identitas sudah kita dapatkan. Kami imbau lebih baik menyerahkan diri,” imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Detik-detik Ibu dan Anak Ditusuk Mantan Suami di Palembang, Bermula Ribut di Halaman Sekolah.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Vanda Rosetiati