Waspada Speech Delay Pada Anak, Simak Penjelasan Dokter

Kemampuan bicara atau mengenali kosa kata, merupakan salah satu tahapan dalam tumbuh kembang anak.

Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Jaisy Rahman Tohir
SHUTTERSTOCK via Kompas.com
Ilustrasi Anak Berkelahi 

1. Bilingual

Penggunaan dua bahasa atau bilingual bisa saja menyebabkan anak menjadi kebingungan dalam memahami bahasa.

Hal ini juga memicu terjadinya speech delay pada anak. Tak hanya dalam pola asuh saja, menurut dr Ajeng, hal ini juga termaksud dengan memilih tontonan melalui gadget.

Keberagaman bahasa, bisa saja membuat anak semakin bingung dalam memahami kata-kata.

2. Penggunaan Gawai Berlebih

Merujuk pada American Academy of Pediatrics (AAP), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menganjurkan anak berusia di bawah 2 tahun idealnya tidak boleh diperkenalkan dengan gadget sama sekali.

Namun di tengah batasan aktivitas selama pandemi, membuat banyak orang menggunakan gadged sebagai salah satu alat penghibur sekaligus penghubung dengan semua orang.

Penting bagi para orangtua untuk lebih bijak dalam menentukan penggunaan gadget khususnya pada anak-anak.

"Jangan sampai, (orangtua) menjadikan gadget ini sebagai electronic baby sitting, gadget diberi pada anak begitu saja lalu anak tidak diajak ngobrol," imbuhnya.

3. Deteksi Dini

Terdapat beberapa tatalaksana yang bisa dilakukan oleh dokter dalam mengatasi keterlambatan bicara.

Namun sebelum itu, orangtua perlu melakukan tes dan juga screening guna mencari tahu penyebab speech delay pada anak.

Dokter Ramlan Zuhair Pulungan menambahkan, dibutuhkan peran dari berbagai pihak dalam membantu anak mengatasi masalah keterlambatan bicara.

"Saya melihat anak-anak di tempat saya praktik dan rumah sakit saya bekerja, memang sulit sekali berbicara. Ketika saya tanya anaknya, dia selalu melihat ke orang tua atau yang jawab selalu orang tuanya. Nah itu faktor sosial juga mempengaruhi anak bisa bicara apa nggak,” kata dr Ramlan.

"Ketika anak jarang diajak bertemu lingkungan luar seperti ke taman bermain atau ke rumah keluarga, maka akan berpengaruh pada penyebab speech delay. Dan jangan pernah sengaja berbicara cadel pada anak, artinya ketika anak menyebut ‘susu’ dengan ‘cucu’, maka orang tua harus tetap selalu menggunakan bahasa yang benar saja," tambahnya. 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved