Cerita Kriminal
Adik Ipar Sudah Dihabisi Masih Juga Disetubuhi, Terkuak Kejinya Kakak Ipar yang Tak Ada Puasnya
Meski nyawa adik iparnya sudah dihabisi, Syarif Hidayat (22) masih juga tega menyetubuhi.
TRIBUNJAKARTA.COM, DEMAK - Meski nyawa adik iparnya sudah dihabisi, Syarif Hidayat (22) masih juga tega menyetubuhi.
Kekejian pria yang merupakan kakak ipar korban ini dilakukan di rumah mereka tinggal di Dukuh Kadilangon, Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Kapolres Demak AKBP Budi Adhy Buono menjelaskan, pelaku merupakan kakak ipar korban berinisial FN (18) yang masih tinggal dalam satu rumah.
Kronologi kejadian ini bermula saat korban pada Selasa (24/5/2022), sekira pukul 21.30 WIB mendengarkan musik melalui handphone di kamarnya.
Merasa terganggu, kemudian pelaku mengingatkan korban untuk mengecilkan volume suara handphone miliknya.
Baca juga: Jadi Adik Ipar Presiden, Ketua MK Ungkap Hal yang Buatnya Terpikat dengan Idayati: Saya Jatuh Hati
"Pelaku kemudian masuk ke kamar korban setelah korban tidak mengindahkan perintahnya.
Pelaku kemudian membekap mulut dan mencekik leher korban serta membenturkan kepala korban ke dinding," ungkapnya.
Setelah korban lemas akibat cekikan pelaku kemudian memaksa korban untuk bersetubuh.

Pelaku juga mengancam korban jika perbuatannya dilaporkan kepada kakak dan ibu kandungnya.
"Tersangka meninggalkan korban setelah berhasil menyetubuhinya."
"Kemudian tersangka kembali kekamarnya untuk tidur bersama istrinya," tuturnya.
Tak puas, pada Rabu (25/5/2022) sekira pukul 01.30 WIB, tersangka kembali masuk ke dalam kamar korban untuk menyetubuhinya kembali.
Korban yang sudah lemas akibat perlakuan sebelumnya berusaha menolak, sehingga tersangka emosi dan melakukan kekerasan kepada korban.
"Tersangka kembali mencekik leher dan membekap mulut korban hingga pingsan.
Baca juga: Kejamnya Oknum TNI di Tarakan, Rudapaksa Bocah Lalu Suruh Korban Cuci Sprei Demi Hilangkan Jejak
Setelah itu tersangka mengambil balok kayu di belakang rumah dan memukulkannya ke dada korban.