Wabah PMK Tidak Menular ke Manusia, Pemkot Tangerang Minta Masyarakat Tak Khawatir Konsumsi Daging

"Untuk jeroan, kepala dan kaki jangan dikonsumsi lebih baik dikubur atau ditanam. Manfaatkan dagingnya saja, tapi dimasak dengan matang," imbau Dini.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Acos Abdul Qodir
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Lapak pedagang daging sapi di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (9/5/2022) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Dinas Kesehatan Kota Tangerang mengimbau masyarakat tidak panik atas adanya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.

Pasalnya, penyakit tersebut tidak menular ke manusia yang mengonsumsinya.

Diketahui, penyakit PMK pada hewan disebabkan oleh virus dan menyerang hewan berkuku belah, seperti sapi, kerbau, babi, domba dan kambing.

"Dari keterangan WHO dan riset para ahli, bahwa penyakit mulut dan kuku ini memang domainnya ada di hewan, jadi hampir tidak ada yang loncat ke manusia," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dini Anggraeni, dalam keterangannya, Senin (30/5/2022).

"Jadi, masyarakat Kota Tangerang tidak perlu khawatir dari sisi kesehatan manusianya," sambungnya.

Baca juga: Sebanyak 19 Ekor Sapi di Kota Bekasi Positif Terpapar Penyakit Mulut dan Kuku

Ia pun menjelaskan, daging pada hewan yang terkena penyakit tersebut tetap dapat dikonsumsi jika sudah dimasak sampai matang.

Namun, yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi ialah bagian kepala, kaki dan jeroan hewan tersebut.

"Untuk jeroan, kepala dan kaki jangan dikonsumsi lebih baik dikubur atau ditanam. Manfaatkan dagingnya saja, tapi dimasak dengan matang," imbau Dini.

Kementerian Pertanian telah melakukan upaya mengatasi kejadian munculnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi di Gresik, Sidoarjo, Mojokerto dan Lamongan.
Kementerian Pertanian telah melakukan upaya mengatasi kejadian munculnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi di Gresik, Sidoarjo, Mojokerto dan Lamongan. (Kementan)

Dini pun sedikit memberikan tips penanganan produk ternak.

Seperti daging yang dibeli di pasar, supermarket untuk langsung dimasak atau didihkan tanpa dicuci.

Baca juga: 27 Ribu Orang Padati Sudirman-Thamrin Saat CFD, Dishub Sesalkan Banyak yang Tak Scan PeduliLindungi

Dalam hal ini, dimasak hingga suhu didalam daging minimal 70 derajat celcius selama 30 menit.

"Sedangkan untuk susu hewan ternak untuk dimasak mendidih, atau minimal lakukan masak dengan suhu 72 derajat celcius selama 15 detik. Dengan begitu, daging dan susu aman dan sehat dikonsumsi," tutup Dini.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved