Tidak Pernah Merasa Dapat, Pedagang Tanggapi Sinis Pencabutan Subsidi Minyak Goreng Curah

Pedagang di Pasar Cawang Kavling, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur menanggapi sinis keputusan pemerintah mencabut subsidi minyak goreng curah.

Penulis: Bima Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Bima Putra/TribunJakarta.com
Tampak lapak pedagang sembako di Pasar Cawang Kavling, Jakarta Timur, Selasa (31/5/2022). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Pedagang di Pasar Cawang Kavling, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur menanggapi sinis keputusan pemerintah mencabut subsidi minyak goreng curah.

Meski mulai Selasa (31/5/2022) pemerintah mencabut subsidi minyak goreng curah tapi sejumlah pedagang merasa keputusan tersebut berdampak pada mereka.

Edi, satu pedagang sembako di Pasar Cawang Kavling mengatakan pencabutan subsidi tidak berpengaruh karena dia tidak menjual minyak goreng curah bersubsidi dari pemerintah.

"Meskipun dicabut enggak ada pengaruhnya. Karena kami enggak dapat sih yang namanya subsidi," kata Edi di Pasar Cawang Kavling, Jakarta Timur, Selasa (31/5/2022).

Hingga kini dia selalu mendapat suplai minyak goreng dari distributor dengan harga di atas Rp14 ribu per kilogram, sehingga ketika dijual dalam kemasan plastik lebih mahal.

Baca juga: Pecahkan Rekor, Anies Ungkap 5 Strategi Jakarta Raih Predikat WTP Berturut-turut

Artinya para pedagang di Pasar Cawang Kavling tidak dapat menjual minyak goreng curah sesuai harga eceran tertinggi (HET) karena barang yang mereka beli dari distributor sudah mahal.

"Tanggapan saya sih dicabut atau enggak dicabut, sama saja. Kami terima dari agen itu sudah di atas subsidi," ujarnya.

Edi menuturkan sampai sekarang juga tidak ada agen yang menawarkan untuk membeli minyak goreng curah bersubsidi sesuai HET pemerintah, sehingga ambil pusing dengan kebijakan.

Dia hanya mendengar kabar bahwa untuk mendapat pasokan minyak goreng curah bersubsidi pedagang harus menyerahkan kartu NPWP dan KTP untuk proses administrasi.

"Katanya harus pakai KTP dan NPWP, tetapi orangnya (agen) enggak ada yang menawarkan," tuturnya.

Tampak lapak pedagang sembako di Pasar Cawang Kavling, Jakarta Timur, Selasa (31/5/2022).
Tampak lapak pedagang sembako di Pasar Cawang Kavling, Jakarta Timur, Selasa (31/5/2022).

Kamaludin, pedagang sembako di Pasar Cawang Kavling lainnya juga menanggapi santai dicabutnya subsidi minyak goreng curah karena selama ini selalu membeli di atas harga HET.

Menurutnya para pedagang hanya bisa mengikuti harga dari distributor, sehingga bila nantinya harga minyak goreng curah kembali naik maka harga dipatok di pasaran juga mahal.

"Konsumen pada bilang, 'bukannya harga subsidi?'. Mereka enggak tahu kalau saya belum daftar. Kalau dari sana misal Rp20 ribu per liter ya saya jual sewajarnya," tutur Kamaludin.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved