Food Story
Cerita Pelayan Bakso Jedot Tanah Abang Ngilu Lihat Mbak-mbak Cantik Benjol: Untung Enggak Berdarah
Jangankan pembeli, pemilik warung bakso, Tamin (42) juga terkadang kejedot tangga tersebut. Untungnya, tak sampai benjol.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Acos Abdul Qodir
Warung ini membuka lapak di luar Pasar Tanah Abang, tepatnya di bawah tangga dekat Pintu Timur Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Pembeli yang datang kerapkali harus menunduk sambil mencari tempat duduk di kolong tangga.
Tempat duduk yang ada terbilang sederhana saja. Hanya dua buah bangku kayu panjang tanpa meja.
Pembeli tinggal duduk menunggu pelayan mengantarkan semangkuk bakso.
Sebenarnya, warung ini menyediakan bangku-bangku lain di luar kolong.
Beruntung bagi yang kedapatan bangku itu. Bila tidak, pembeli siap-siap menunduk dan memerhatikan kepalanya.
Sebab, kadang-kadang pembeli sering lupa memerhatikan rendahnya kolong tangga.
"Banyak yang tidak sengaja kejedot," kata Tamin.
Baca juga: Membuat Sajian Praktis dan Lezat Dengan Tepung Premix, Berikut Resepnya
Bila kedapatan makan di bawah kolong, pembeli mau tak mau melahap bakso sambil ditemani pencahayaan yang minim.
Tamin berjualan bakso Jedot ini sudah hampir 15 tahun.
Ia meneruskan usaha dagang bakso orangtuanya di sana.
Sampai sekarang, pembeli tak pernah sepi.
Sebab, makanan berkuah ini sangat cocok di lidah pembeli sehabis lelah belanja di dalam pasar.
"Pembeli kebanyakan emak-emak. Ya ada uang sisa lah buat mampir ke sini habis belanja," tambah pria asal Karawang itu.
Laku keras