Penemuan Bayi di Kali Ciliwung
Tim Dokter Spesialis Gabungan RS Polri Dikerahkan Tangani Bayi yang Dibuang di Kali Ciliwung
RS Polri Kramat Jati mengerahkan sejumlah dokter spesialis untuk menangani perawatan bayi korban pembuangan di Kali Ciliwung.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Namun Yang Maha Kuasa maha baik, bayi tersebut berhasil diselamatkan setelah buru-buru ditemukan warga.
Telat sedikit saja beda cerita, pasalnya tak lama setelah bayi itu ditemukan, debit air Kali Ciliwung naik imbas kiriman dari Bogor dan Depok.
Baca juga: Sempat Panik Ditolak Puskesmas, Polisi Sumringah Saat Bayi Tunjukan Ekspresi Ini Ketika Diadzani
Warga saja sempat sempat kesusahan mencari posisi di bayi lantaran tinggi muka air sedang tinggi.
Adalah Nasrul (43), salah satu warga yang menemukan bayi perempuan tanpa dosa itu.
Mulanya, kata Nasrul, ada tukang potong ikan yang mendengar sayup-sayup suara tangisan bayi.

Tak begitu yakin, tukang potong ikan pun ragu suara yang didengarnya suara tangisan bayi atau kucing.
"Dia lapor ke warga yang lagi jaga di pos kalau dengar suara seperti bayi atau kucing. Kita carilah," kata Nasrul di Jakarta Timur, Rabu (1/6/2022).
Nasrul dan warga lainnya kemudian turun ke tepi Kali Ciliwung untuk mencari asal mula suara tersebut.
Kondisi penerangan yang minim hingga muka air tinggi, warga sempat kesusahan mencarinya.
Hingga warga menemukan kantong plastik hitam besar bergerak-gerak.
Warga sadar bahwa ada makhluk hidup di dalam kantong plastik hitam besar tersebut.
"Pas kita buka ternyata bayi, masih bergerak. Ada luka di dahinya,"
Baca juga: Kondisi Bayi yang Ditemukan di Kali Ciliwung Memprihatinkan, RS Polri: Semoga Bisa Kita Selamatkan
"Enggak tahu luka karena benturan sewaktu dilempar ke Kali Ciliwung atau bagaimana. Darahnya lumayan banyak," ujarnya.
Nasrul bersyukur tukang potong ikan dapat mendengar suara tangisan bayi tersebut walau perlahan.
Masih dikatakan Nasrul, ia tak mengetahui siapa orang yang tega membuang bayi tak berdosa tersebut.

Meski ada CCTV di tempat sekitar, sayangnya mati lantaran tersambar petir.