Formula E

Formula E Dianggap Branding Anies untuk Pilpres, Ahmad Sahroni Tak Khawatir: Tergantung Garis Tangan

Menurut dia, takdir seseorang untuk bisa menjadi presiden sudah ditentukan dari yang maha kuasa.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Chairman Organizing Committee Jakarta EPrix 2022, Ahmad Sahroni berpose di dekat replika mobil balap Formula E di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, Kamis (26/5/2022). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Penyelenggaraan Formula E terus menuai pro dan kontra.

Padahal ajang balap mobil listrik skala mancanegara itu akan berlangsung Sabtu (4/6/2022) esok hari.

Kontroversi terbaru mengenai Formula E yakni soal tidak adanya keterlibatan BUMN sebagai sponsor.

Sejak awal ajang Formula E ini memang kental muatan politis.

Sebab, banyak yang menuding niat Anies untuk menggelar ajang internasional seperti Formula E ini terlalu ambisius.

Baca juga: Ahmad Sahroni Tegas Bilang Anies Tak Bisa Klaim Formula E: Yang Berhak Itu Jokowi

Bahkan, muncul tudingan bahwa Formula E adalah upaya Anies untuk membranding namanya untuk maju sebagai capres pada 2024 mendatang.

Isu tersebut tak ditampik oleh Ahmad Sahroni yang menjadi Ketua Komite Pelaksana Formula E Jakarta.

Namun Sahroni enggan ambil pusing soal hal itu.

Ahmad Sahroni saat membicarakan soal persiapan Formula E.
Ahmad Sahroni saat membicarakan soal persiapan Formula E. (Youtube Macan Idealis)

Bagi Sahroni, yang terpenting ajang Formula E dapat berlangsung sukses karena ini menyangkut nama baik negara di mata dunia internasional.

Menurut dia, takdir seseorang untuk bisa menjadi presiden sudah ditentukan dari yang maha kuasa.

"Dikaitkan dengan pilpres, Anies dalam rangka bagian dari branding kampanyenya Anies Baswedan.

Semua orang karena garis tangan lah.

Kalau dia anggap sebagai kampanye dia gajadi, kan berarti bukan bagian dari kampanye," tutur Sahroni dilansir dari Youtube Macan Idealis, Jumat (3/6/2022).

Baca juga: Sahroni Ngegas BUMN Harusnya Hadir di Formula E, Anies Di Sebelahnya Langsung Full Senyum

Untuk itu, dia meminta agar urusan politik dipisahkan dengan urusan negara.

"Jangan akhirnya dicampur aduk dan semua orang berasumsi ga bener," kata dia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved