Sungai Cisadane Tercemar Berat, Sebulan Minimal Dapat 3 Ton Sampah Rumah Tangga Terutama Plastik

selama dua bulan terakhir 2021, volume sampah yang terperangkap di waste trap Sungai Cisadane meningkat dari 2,4 ton menjadi 3,5 ton.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Acos Abdul Qodir
Istimewa
Sungai Cisadane Tangerang tercemar berat dari limbah rumah tangga, terutama plastik, kiriman dari Bogor dan Tangerang. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Kualitas air di aliran sungai Cisadane, Tangerang, dipastikan mengalami pencemaran berat.

Pencemaran diakibatkan sampah plastik yang ditimbulkan dari kegiatan industri dan rumah tangga yang mengalir dari Bogor hingga pantai Utara Tangerang.

Aktivis lingkungan dari Bank sampah sungai Cisadane (Banksasuci), Ade Yunus, mengatakan kondisi baku mutu air di sepanjang aliran Sungai Cisadane dalam kondisi tercemar, terutama akibat sampah plastik.

"(Pencemaran) kategori berat. Relatif setiap bulan dari waste trap yang kami pasang memperoleh dua sampai tiga ton sampah dari aliran sungai Cisadane," kata Ade saat dihubungi, Selasa (7/6/2022).

Baca juga: Dinas LH DKI Ungkap Ada Sejumlah Titik Rawan Pembuangan Limbah Tinja Liar, 2 di Antaranya di Jaktim

Dari data yang diperoleh, selama dua bulan terakhir 2021, volume sampah yang terperangkap di waste trap Sungai Cisadane meningkat dari 2,4 ton menjadi 3,5 ton.

"Untuk Januari 2022 masih di angka 3 ton lebih. Dengan sumbangan terbesar dari kantung plastik, saset kemasan, botol plastik PET, Styrofoam dan jenis-jenis sampah plastik lain," kata Ade.

"Kalau sudah mengandung mikro plastik, itu sudah kategori berat," tambah dia.

Sungai Cisadane Tangerang tercemar berat dari limbah rumah tangga, terutama plastik, kiriman dari Bogor dan Tangerang.
Sungai Cisadane Tangerang tercemar berat dari limbah rumah tangga, terutama plastik, kiriman dari Bogor dan Tangerang. (Istimewa)

Lebih terinci, untuk mikro plastik primer sendiri berasal dari yang diproduksi langsung untuk produk tertentu yang dipakai manusia, seperti sabun, deterjen, kosmetik, dan pakaian.

Baca juga: JIS dan Sirkuit Formula E Dikebut, ITF Sunter Mangkrak, DPRD: Olahraga Lebih Penting dari Sampah?

"Bila sampah plastik yang mengalir di sungai menuju lautan, menurut beberapa penelitian menyatakan bahwa pada tahun 2050 kemungkinan ada lebih banyak plastik daripada ikan di lautan berdasarkan pada beratnya," tuntas Ade.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved