Putra Ridwan Kamil Kecelakaan

Dengan Mata Sembab, Ridwan Kamil: Level Kehilangannya Tertinggi Mungkin Seperti Itu yang Kami Alami

'Kehilangannya ada di level paling tinggi' kata Ridwan Kamil di depan para peziarah putranya, Eril.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Rr Dewi Kartika H
Kolase TribunJakarta
Ridwan Kamil menahan tangisnya ketika menceritakan betapa ia dan keluarga sangat kehilangan sosok Eril. 

Meninggalnya Eril tak hanya menjadi duka bagi keluarga, tapi bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Berbagai elemen masyarakat mendoakan Eril dapat ditemukan dengan selamat setelah tenggelam di Sungai Aare, Bern, Swiss.

Siang dan malam, doa-doa itu tak pernah putus mengiringi usaha yang dilakukan keluarga demi menemukan Eril.

Baca juga: Cuma Rindu Tulis Atalia Unggah Momen Bareng Eril, Istri Ridwan Kamil Banjir Dukungan

Hingga hari ke tujuh Eril hilang, keluarga berusaha mengikhlaskan dan meyakini Eril meninggal dunia.

Begitu Eril diyakini meninggal, orang-orang kembali mendoakan bahkan melakukan salat gaib untuk putra sulung Ridwan Kamil tersebut.

Sampai saat ini kesedihan masih jelas dirasakan seluruh masyarakat Indonesia.

Atalia, Ridwan Kamil, dan Zara duduk termenung sambil memandang Sungai Aare.
Atalia, Ridwan Kamil, dan Zara duduk termenung sambil memandang Sungai Aare. (Tangkapan layar di Instagram)

Banyaknya orang yang mendoakan Eril sejatinya merupakan buah dari kebaikan yang dilakukannya semasa hidup.

Ridwan Kamil bahkan menyebut, putranya merupakan sosok pahlawan yang sebenarnya.

"Dear Eril, ayahmu ini baru tahu bukan hanya ratusan atau ribuan yang mendoakanmu

Dari anak-anak yatim di desa-desa, tukang ojek dan becak di belokan jalan kota sampai ulama-ulama di Palestina

Dari mereka yang dekat di hatimu sampai mereka yang sama sekali tidak megenalmu

Mungkinkan itu karena kebaikanmu membelikan baju lebaran kepada anak-anak yatim itu?

Atau karena kebaikanmu ngasih THR dari uangmu sendiri ke satpam-satpam itu?

Baca juga: Ikhlaskan Eril, Kekasih Tulis Pesan Haru: Sekarang Aku Belajar Menyayangi Kamu Karena Allah

Mungkin kah ini pahala kesabaranmu, saat tidak semua maumu kami berikan walau kami mampu, sehingga kamu harus bekerja sambilan sambil kurial, Ril?

Mungkinkan ini balasan dari doa-doa malammu dan akhlak muliamu yang selau menebar senyum penuh radiasi bahagia itu, Ril?

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved