Pemprov DKI Rutin Lakukan Pengawasan, Wagub Ariza Pastikan Belum Ditemukan PMK di Wilayahnya
Pemprov DKI Jakarta belum menerima laporan terkait adanya ternak sapi yang terkena penyakit mulut dan kuku (PMK).
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta belum menerima laporan terkait adanya ternak sapi yang terkena penyakit mulut dan kuku (PMK).
PMK tengah menyerang ternak sapi disejumlah daerah di Indonesia.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan belum menerima laporan di wilayahnya ada hewan yang terserang penyakit tersebut jelang Idul Adha.
"Alhamduliah belum ada informasi sampai saat ini. Mudah-mudahan tidak ada," ucapnya di Balai Kota DKI, Selasa (7/6/2022) malam.
Laporan ini pun akuinya valid lantaran ada pengawasan rutin dari pihak Pemprov DKI Jakarta menyoal PMK.
Baca juga: Alasan Pembeli Tetap Pilih Daging Sapi Lokal Meski Ada Wabah PMK, Lebih Segar dan Enak
"Itu rutin ya (PMK)," lanjutnya.
Wabah PMK Menyerang Ternak Sapi

PD Dharma Jaya lakukan antisipasi terhadap penyakit mulut dan kuku (PMK) yang tengah menyerang ternak sapi disejumlah daerah di Indonesia
Direktur Utama PD Dharma Jaya Raditya Endra Budiman mengatakan ada dua langkah antisipasi yang dilakukan pihaknya.
Pertama, yakni memastikan sumber sapi yang diambil berasal dari tempat yang aman.
Ia mengatakan daging sapi yang diambil oleh pihalnya lebih dominan impor, yakni berasal dari Australia dan Brazil.
"Kalau dari kami antisipasinya tentu kami memastikan bahwa sumber sapi yang kita ambil ini selama ini aman dari tempat yang aman. Kalau daging kebanyakan impor. Jadi ga masalah sih dari Australia dan Brazil, jadi ga ada masalah dengan PMK ini aman," jelasnya saat dihubungi, Selasa (17/5/2022).
Kedua, seluruh sapi yang diturunkan di Dharma Jaya sudah melalui tahap screening.
Bila sapi berasal dari daerah terdampak wabah PMK maka bakal dikarantina dan tidak diturunkan dari truk.
"Lalu kedua semua sapi yang masuk ke Dharma Jaya itu sebelum turun dari truk kita udah harus screening, terutama sapi dari daerah terindikasi," lanjutnya.
"Kalau dari daerah tidak terindikasi sih tidak. Kalau dari daerah terindikasi sapi itu ga boleh dulu turun dari truk. Kami masukkan karantina kita tes di atas truk.
Baca juga: Wabah PMK Hantui Kota Bekasi, Peternak Sapi Diimbau Waspada : Karantina Hewan Sebelum Dijual
Kalau memang ada indikasi, kita suruh keluar, kita pulangin. Jadi masuk karantina sendiri.
Tapi selama ini mulai sekarang ini udah kita seleksi daerah mana yg kira-kira aman di situ sapi kita ambil," imbuhnya.
Sejauh ini, PD Dharma Jaya terus melakukan koordinasi dengan dinas-dinas terkait guna mengetahui informasi terbaru terkait wabah PMK.
"Kita juga melakukan koordinasi dengan dinas dinas terkait soal PMK ini berkoordinasi mendapatkan informasi terbaru soal PMK. Daerah-daerah itu terkadang bertambah, daerah ini, besok udah ada jadi nambah yang terjangkit," pungkasnya. (*)