Gerindra Pecat Mohamad Taufik

Politikus Ini Menangis Saat Tahu Taufik Dipecat Gerindra: Beliau Mentor Lintas Generasi

Politisi Gerindra Syarif mengaku sangat kehilangan sosok eks Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik.

Kompas.com
Wagub DKI Jakarta yang juga Ketua DPD Parta Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria bersama dengan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik. Terkini, Gerindra mencopot Taufik dari jabatan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Politisi Gerindra Syarif mengaku sangat kehilangan sosok eks Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik.

Sebagai informasi, Gerindra baru saja mengumumkan pemecatan Taufik pada Selasa (7/6/2022) kemarin.

Anggota DPRD DKI ini pun menyebut Taufik sebagai sosok politikus senior yang jadi panutannya.

"Saya kehilangan, saya orang yang paling kehilangan. Dia mentor saya," ucapnya saat dikonfirmasi, Rabu (8/6/2022).

Saking sedihnya, Syarif mengaku sempat menangis saat tahu mentornya di dunia politik itu ditendang oleh partai besutan Prabowo Subianto itu.

Baca juga: Taufik Tak Becus Urus Gerindra, Partai Prabowo di Jakarta Masih Sewa Kantor

"Saya kalau boleh katakan agak sedikit meneteskan air mata, sisi kemanusiaan saya muncul," ujarnya.

Walau mengaku sedih dengan kepergian Taufik, Syarif mengaku tak akan mengikuti jejak mentornya itu pindah partai.

Sekretaris Komisi D DPRD DKI ini pun menegaskan komitmennya untuk tetap bersama Gerindra.

"Saya sudah berdialog dengan pak Taufik, untuk saat ini saya hanya bisa turut bersedih saja," kata Syarif.

"Saya tetap di Gerindra, cinta pertama dan terakhir saya di Gerindra," sambungnya.

Mohamad Taufik di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (7/6/2022).
Mohamad Taufik di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (7/6/2022). (Dionisius Arya Bima suci / TribunJakarta.com)

Taufik Dipecat Gegara Prabowo Gagal Menang Pilpres

Anggota DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik bicara soal jasa-jasanya selama puluhan tahun menjadi kader Gerindra.

Hal ini diungkapkan Taufik setelah dipecat Gerindra pada Selasa (7/6/2022) kemarin.

Sebagai informasi, Taufik sudah bergabung bersama partai berlambang burung garuda itu sejak 2008 lalu.

Sejak dirinya jadi kader Gerindra, perolehan kursi partai besutan Prabowo Subianto itu di DPRD DKI terus meroket.

Baca juga: Taufik Akhirnya Buka-bukaan, Diperiksa Anak Buah Prabowo Usai Doakan Anies Naik Kelas Jadi Presiden

Padahal Pemilu 2009, Gerindra awalnya hanya mendapat jatah 6 kursi di parlemen Kebon Sirih.

Kemudian, pada 2014 meningkat menjadi 15 kursi dan meningkat lagi di 2019 menjadi 19 kursi.

Tak hanya itu, sejak Taufik menjabat sebagai Ketua DPD Gerindra DKI, Gerindra juga berhasil menang di dua Pilkada DKI.

Pertama di tahun 2012 saat pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menang.

Kemudian, pada 2017 lalu Taufik juga berhasil mengantarkan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menuju kursi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Politikus Gerindra, Mohamad Taufik di  gedung DPRD DKI, Kamis (2/6/2022).
Politikus Gerindra, Mohamad Taufik di gedung DPRD DKI, Kamis (2/6/2022). (Dionisius Arya Bima suci / TribunJakarta.com)

"Saya hanya memperoleh beberapa hal kursi Gerindra dari 6, ke 15, dan 19 kursi pada tiga kali Pemilu. Kemudian, saya hanya mendorong Gerindra mencalonkan gubernur dan ternyata menang dua kali," ucapnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (7/6/2022).

Walau sudah berjasa membawa Gerindra cukup dominan di Jakarta, ternyata jasa-jasa Taufik cepat dilupakan.

Gerindra pun resmi mengeluarkan pernyataan pemecatan terhadap politisi senior ini.

Hal ini pun membuat Taufik kecewa lantaran pengabdiannya selama ini seolah tak dianggap Gerindra.

"Kalau (capaian) itu masih belum dianggap sempurna, ya memang kesempurnaan bukan milik manusia," ujarnya.

Ada beberapa alasan yang menjadi penyebab Gerindra memecat Taufik, salah satunya terkait kegagalan Prabowo Subianto menang Pilpres 2019 lalu.

Saat itu, pasangan Prabowo - Sandiaga Uno kalah suara di Jakarta dibandingkan Jokowi - Ma'ruf Amin.

Selain itu, Taufik juga dinilai tak bisa menyediakan kantor yang layak bagi DPD Gerindra DKI.

Padahal, Taufik saat itu menjabat sebagai Ketua DPD Gerindra DKI.

Kedua alasan ini pun dinilai Taufik cukup mengada-ada lantaran hanya dirinya yang dipecat setelah kegagalan Prabowo.

"(Prabowo kalah) itu se-nasional loh kalahnya, masa karena Pilpres kalah cuma saya doang (yang dipecat). Mesti rasional dong kalau kalah, masa karena Pilpres kalah, terus cuma saya doang (yang dipecat)," kata dia.

"Ini bukan soal enggak adil, tapi ini mengada-ada argumennya," sambungnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved