Gerindra Pecat Mohamad Taufik
Taufik Akhirnya Buka-bukaan, Diperiksa Anak Buah Prabowo Usai Doakan Anies Naik Kelas Jadi Presiden
Eks politikus Gerindra Mohamad Taufik cerita pengalamannya diperiksa Majelis Kehormatan Partai (MKP) usai mendoakan Anies Baswedan menjadi presiden.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Eks politikus Gerindra Mohamad Taufik cerita pengalamannya diperiksa Majelis Kehormatan Partai (MKP) usai mendoakan Anies Baswedan menjadi presiden.
Anggota DPRD DKI Jakarta ini menyebut, peristiwa ini terjadi pada Februari 2022 lalu.
"Saya pernah dipanggil MKP ketika saya mendoakan Anies naik kelas dari gubernur menjadi presiden," ucapnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (7/6/2022).
Pernyataan Taufik ini tentu mengagetkan Gerindra yang hingga saat ini tetap ngotot ingin kembali mengusung sang Ketua Umum, Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 mendatang.
Oleh sebab itu, MKP sempat mempertanyakan loyalitas Taufik kepada Gerindra.
Baca juga: Prabowo Gagal Menang Pilpres, Mohamad Taufik Ungkap Sederet Jasanya Tapi Malah Dilupakan Gerindra
Namun, saat itu Taufik menegaskan bahwa dirinya masih loyal terhadap Gerindra dan Prabowo.
Doa Anies naik kelas ini pun disampaikan sebagai kapasitasnya sebagai Ketua Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Jaya yang baru dilantik.

Di sisi lain, sosok Anies Baswedan merupakan anggota KAHMI yang saat pelantikan itu juga turut hadir.
"Waktu itu posisi saya sebagai Ketua KAHMI Jaya, Anies-Ariza itu anggota saya. Wajar saja saya mendoakan anggotanya naik kelas," ujarnya.
Setelah pernyataan kontroversial itu, berhembus kencang kabar pencopotan Taufik dari kursi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.
Kabar itu pun baru terbukti pada April 2022 lalu saat Gerindra menunjuk Rani Mauliani sebagai pengganti Taufik di kursi pimpinan dewan.
Usai Rani dilantik jadi Wakil Ketua DPRD DKI, Taufik kembali membuat manuver politik saat dirinya menegaskan bakal mundur dari Gerindra.
Ia pun tak menampik bakal menjadikan NasDem sebagai pelabuhan barunya.
"Awalnya saya dipanggil, terus enggak tahu karena itu terus dihubung-hubungkan sampai akhirnya dipecat," kata dia.