Politikus Gerindra Hajar Wasit

Politikus Gerindra Bertindak Semena-mena Hajar Wasit Saat Tarkam, Ternyata Sang Pengadil Anggota TNI

Aksi semena-mena ditampilkan politikus Fraksi Gerindra, Edy Mamat, terhadap wasit ketika mengikuti sebuah turnamen sepak bola di Tangsel.

Editor: Wahyu Septiana
Warta kota/Rafsanzani Simanjorang/Kolase Tribun Jakarta
Edy Mamat, anggota DPRD Tangsel yang pukul wasit saat laga sepak bola antar kampung. Wasit yang dipukul adalah anggota TNI aktif. 

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGSEL - Aksi semena-mena ditampilkan politikus Fraksi Gerindra, Edy Mamat, terhadap wasit ketika mengikuti sebuah turnamen sepak bola di Stadion Mini Paku Jaya, Tangerang Selatan, Banten.

Edy Mamat yang juga Anggota DPRD Tangerang Selatan (Tangsel) itu diduga telah melakukan pemukulan terhadap wasit yang memimpin pertandingan sepak bola tersebut.

Ternyata wasit yang dipukul tersebut merupakan anggota TNI.

Diketahui, kejadian tersebut terjadi saat Edy Mamat mengikuti pertandingan sepak bola antar kampung (tarkam) Turnamen Pakujaya Cup 7, Jumat (10/6/2022) lalu.

Video pemukulan yang diduga dilakukan Edy Mamat  viral di media sosial.

Dalam video yang beredar terlihat Edy Mamat memukul wasit karena memprotes keputusan yang memberikannya kartu merah.

Baca juga: DPRD Kota Tangerang Soroti Banyaknya Kasus Remaja Tewas Hadang Truk: Peran Keluarga Paling Penting

Setelah kasusnya viral, Edy Mamat akhirnya buka suara memberikan penjelasan.

Ia mengaku tidak berniat melukai dan memukul wasit tersebut.

Edy Mamat, anggota DPRD Tangsel yang pukul wasit saat laga sepak bola antar kampung. Wasit yang dipukul adalah anggota TNI aktif.
Edy Mamat, anggota DPRD Tangsel yang pukul wasit saat laga sepak bola antar kampung. Wasit yang dipukul adalah anggota TNI aktif. (Warta kota/Rafsanzani Simanjorang/Kolase Tribun Jakarta)

Hal itu dikatakan Edy saat ditemui di kediamannya di Kelurahan Pondok Jagung, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Sabtu (11/6/2022) malam.

Ia berdalih aksinya justru berupa halauan agar wasit tak perlu memberikan kartu merah.

Sesaat sebelum kejadiam, ia memang baru mendapat kartu kuning.

Menurut pemain yang mengenakan nomor punggung 7 ini, dirinya hanya ingin ketegasan dari wasit.

"Dalam pertandingan itu, tim kami berjuang untuk menang. Saya juga kerap dilanggar tapi tak dianggap pelanggaran," katanya, Sabtu (11/6/2022).

Video yang memperlihatkan aksi Anggota DPRD Tangerang Selatan (Tangsel)  memukul wasit saat pertandingan sepak bola viral di media sosial.
Video yang memperlihatkan aksi Anggota DPRD Tangerang Selatan (Tangsel)  memukul wasit saat pertandingan sepak bola viral di media sosial. (Capture Video Kompas TV)

"Saya tidak menyalahkan wasit karena kondisi lapangan kemarin sangat becek, jadi banyak pelanggaran. Saya hanya berharap keadilan dari wasit."

"Insiden itulah terjadi. Saya protes, diberi kartu kuning. Saya masih protes, wasit mungkin spontan karena tensi pertandingan, jadi saya diberi kartu merah."

"Saat itu saya ingin menghentikan keputusan wasit, Kok saya dikartu merah? Saya bukan mau memukul tapi mau stop keputusan wasit," sambungnya.

Lanjut dia, kejadian tersebut murni hanya ada di lapangan.

Saat pertandingan usai, tak ada dendam pribadi maupun niat untuk protes berlebihan.

"Jujur. Saya juga tidak membawa-bawa nama dewan ke dalam pertandingan.

Baca juga: Reaksi Tak Biasa Shin Tae-yong Usai Indonesia Dipermalukan Vietnam 3-0 di SEA Games, Singgung Wasit

Di lapangan bola, saya masyarakat biasa. Saya membawa nama tim saya, bukan nama partai atau instansi. Itu murni antara saya sebagai pemain dan juga wasit," katanya.

Ia pun menyayangkan pemberitaan yang viral yang menyangkutpautkan pertandingan sepak bola dengan statusnya sebagai anggota dewan dan juga status wasit sebagai anggota TNI.

"Tidak ada hubungannya dengan status saya di luar lapangan bola, dan juga status wasit di luar lapangan bola. Ini murni hubungan saya sebagai pemain dan wasit. Tidak ada dibawa-bawa ke luar lapangan," tegasnya.

Sementara itu, Partai Gerindra akan memanggil anggotanya yang diduga melakukan pemukulan terhadap wasit saat mengikuti turnamen sepak bola di Tangerang Selatan, Banten.

Majelis Kehormatan Partai Gerindra akan memanggil anggotanya di DPRD Tangerang Selatan, Edy Mamat, yang melakukan pemukulan pada Senin (13/6/2022) pekan depan.

Ilustrasi pemukulan dan kekerasan fisik (net)
Ilustrasi pemukulan dan kekerasan fisik (net) ()

Edy Mamat bakal dipanggil Gerindra

Edy Mamat, anggota DPRD dari partai Gerindra dipanggil oleh dewan kode etik partai atas prilakunya yang diduga memukul wasit saat bermain dengan tim Orkil FC, Jumat (10/6/2022).

Meski permasalahan telah selesai dengan perdamaian, namun Edy akan dimintai keterangannya, Senin (13/6/2022).

Hal ini disampaikan oleh Yudi Budi Wibowo, Sekjen DPC Gerindra Tangsel.

"Sikap kami ya pasti kami panggil dulu, untuk mendengarkan apa alasan dan sebagainya,” ujarnya, Sabtu (11/6/2022).

“Yang pasti kan kejadian itu pertandingan sepak bola ya, di lapangan. Partai kan tidak tahu, dan itu pertandingan pribadi,” imbuhnya.

Baca juga: Shin Tae-yong Sebut Ada Andil Wasit dari Kekalahan Indonesia, Pihak Vietnam Ungkap Hal Beda

“Tapi kami akan melakukan pemanggilan terhadap kader. Kami harus tahu dululah," katanya lagi.

Adapun mengenai sanksi, menurutnya hal tersebut akan menjadi ranah kode etik partai.

Sebelumnya, Edy Mamat, anggota dewan DPRD Tangerang Selatan memberikan klarifikasi soal aksi pemukulan yang ia lakukan terhadap wasit, saat bermain di kompetisi tarkam di Turnamen Pakujaya Cup 7.

Saat ditemui di kediamannya di Kelurahan Pondok Jagung, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Edy menjelaskan dirinya tak berniat untuk memukul wasit.

Aksinya justru berupa halauan agar wasit tak perlu memberikan kartu merah pada dirinya, karena ia baru mendapat kartu kuning.

Menurut pemain yang mengenakan nomor punggung 7 ini, dirinya hanya ingin ketegasan dari wasit.

"Dalam pertandingan itu, tim kami berjuang untuk menang,” ujarnya.

“Saya juga kerap dilanggar tapi tak dianggap pelanggaran. Saya tidak menyalahkan wasit karena kondisi lapangan kemarin sangat becek, jadi banyak pelanggaran,” imbuhnya.

“Saya hanya berharap keadilan dari wasit," lanjut Edy.

"Insiden itulah terjadi. Saya protes, diberi kartu kuning. Saya masih protes, wasit mungkin spontan karena tensi pertandingan, jadi saya diberi kartu merah,” ucapnya.

“Saat itu saya ingin menghentikan keputusan wasit, ‘kok saya dikartu merah? Saya bukan mau memukul tapi mau stop keputusan wasit," sambungnya.

Menurut Edy, kejadian tersebut murni hanya ada di lapangan.

Saat pertandingan usai, tak ada dendam pribadi maupun niat untuk protes berlebihan.

"Jujur. Saya juga tidak membawa-bawa nama dewan ke dalam pertandingan,” katanya.

“Di lapangan bola, saya masyarakat biasa. Saya membawa nama tim saya, bukan nama partai atau instansi,” imbuhnya.

“Itu murni antara saya sebagai pemain dan juga wasit," katanya lagi.

Baca juga: Lahir di Negara Messi, Mantan Pemain Persija Ini Kaget Soal Wasit Saat Pertama Main di Indonesia

Ia pun menyayangkan pemberitaan yang viral yang menyangkutpautkan pertandingan sepak bola dengan statusnya sebagai anggota dewan.

"Tidak ada hubungannya dengan status saya di luar lapangan bola, dan juga status wasit di luar lapangan bola,” ujarnya.

“Ini murni hubungan saya sebagai pemain dan wasit. Tidak ada dibawa-bawa ke luar lapangan," tandas Edy. (*)

Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Edy Mamat, Anggota DPRD Tangsel yang Pukul Wasit di Laga sepak Bola Tarkam Berdalih Tak Niat Lukai

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved