Petinggi Khilafatul Muslimin Dicokok Polisi, Abu Salma: Khilafah Ini Keyakinan, Tak Bisa Dibubarkan
Pemimpin Khilafatul Muslimin Bekasi Raya menyikapi petinggi organisasinya dicokok polisi, ini menyusul aksi konvoi & penyebaran ideologi menyimpang.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Septiana
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Pemimpin Khilafatul Muslimin Bekasi Raya menyikapi sejumlah petinggi organisasinya dicokok polisi.
Hal ini menyusul aksi konvoi dan penyebaran ideologi menyimpang.
Amir atau pimpinan Khilafatul Muslimin Bekasi Raya Abu Salma mengatakan, khilafahan tidak bisa dibubarkan meski pemimpin organisasinya ditangkap.
"Karena ini (khilafah) kan keyakinan, kalo istilah ini dibubarkan enggak bisa," kata Abu Salma kepadanya wartawan.
Menurut dia, khilafah bukan sebuah ideologi. Melainkan ajaran islam yang sudah semestinya dijalankan setiap umat.
Baca juga: Petinggi Khilafatul Muslimin di Bekasi Dicokok Polisi Saat Sedang Jualan Mie Ayam
"Ini saya klarifikasi, jadi khilafah ini bukan ideologi, tapi ajaran, keyakinan semua umat muslim kalau ideologi itukan seperti liberal, kapitalis, nasionalis," jelas dia.
Dia menegaskan, ajaran khilafah tidak melulu pembentukan sistem negara berdaulat.

Setiap umat islam bisa menjalankan ajaran khilafah di dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat.
"Khilafah ini kan bagian dari ajaran Islam, sehingga akan tetap dijalankan oleh pribadi masing-masing," tegas dia.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya kembali menangkap dua petinggi organisasi Khilafatul Muslimin yang disebut berperan tokoh sentral.
Keduanya ditangkap di Medan, Sumatera Utara, dan Kota Bekasi, Jawa Barat pada Sabtu (11/6/2022) kemarin.
Penangkapan ini kembali dilakukan oleh tim Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya yang dipimpin Kombes Pol Hengki Haryadi.
Baca juga: Fakta-fakta Khilafatul Muslimin Bekasi Raya, Tolak Jokowi Disebut Pemimpin Umat Islam
"Benar semalam penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya kembali melakukan penangkapan terhadap dua orang tersangka di Medan dan Bekasi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan dalam keterangannya, Minggu (12/6/2022).
Zulpan menyebut, dua orang ini diduga sebagai amir atau pemimpin di Khilafatul Muslimin.