Wagub Ariza Bakal Sidak Rumah Makan Padang di Jakarta untuk Pastikan Ada Tidaknya Bahan Babi

Ariza mengatakan, masakan Padang biasanya memang identik dengan makanan halal. Terlebih, masyarakat Minang atau Padang sangat menjunjung tinggi ajaran

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Acos Abdul Qodir
Tribunjakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (13/6/2022). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berencana melakukan sidak ke rumah makan Padang.

Sidak dilakukan setelah viral di media sosial warga Kelapa Gading menjual masakan Padang berbahan dasar babi.

"Iya, dimungkinkan ya (sidak ke restoran Padang), tapi nanti kita akan lihat lebih lanjut," ucapnya di Balai Kota, Senin (13/7/2022).

Ariza mengatakan, masakan Padang biasanya memang identik dengan makanan halal. Terlebih, masyarakat Minang atau Padang sangat menjunjung tinggi ajaran agama Islam.

Oleh sebab itu, orang nomor dua di DKI ini menilai sangat wajar bila warga Minang sangat marah bila makanan daerahnya dimodifikasi dengan bahan non halal.

"Kami sudah sampaikan kepada para pengusaha restoran untuk memperhatikan, kami berharap warung Padang sebagaimana selama ini masakannya, makanannya halal semua," ujarnya.

Baca juga: PKS Ikut Meradang Ada Restoran Padang di Jakarta Berbahan Dasar Babi, Coreng Wajah Minang: Sembrono 

"Jadi mohon kita saling menghormati semua," sambungnya.

Bila mengetahui ada rumah makan padang yang menjual makanan berbahan dasar tak halal, Ariza minta warga untuk segera melaporkannya.

"Yang paling penting itu masyarakat saling melengkapi informasi-informasi yang ada," tuturnya.

Polsek Kelapa Gading memeriksa pemilik usaha makanan olahan babi dengan bumbu khas Padang (baju hitam) yang belakangan ramai diperbincangkan, Jumat (10/6/2022).
Polsek Kelapa Gading memeriksa pemilik usaha makanan olahan babi dengan bumbu khas Padang (baju hitam) yang belakangan ramai diperbincangkan, Jumat (10/6/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

Sidak rumah makan Padang sebelumnya juga dilakukan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Sidak dilakukan Khofifah guna memastikan tidak ada makanan olahan non halal di restoran Padang yang ada di Jawa Timur.

Sederet Fakta Restoran Babiambo

Menu Nasi Padang Babi yang dijual Restoran Babiambo di Kelapa Gading menuai kontroversi dan kecaman dari berbagai pihak.

Polsek Kelapa Gading pun memeriksa pemilik usaha makanan olahan babi dengan bumbu khas Padang itu.

Sang pemilik usaha Restoran Babiambo bernama Sergio.

Baca juga: Petugas Temukan Daging yang Dicampur Pengawet di Pasar Anyar Tangerang

Berikut sederet fakta Restoran Babiambo yang menjual Nasi Padang Babi:

1. Pemilik Babiambo Dipanggil Polisi

Kapolsek Kelapa Gading Kompol Vokky Sagala mengatakan, pemanggilan pemilik Restoran Babiambo, Sergio menindaklanjuti laporan yang ada.

"Polsek Kelapa Gading telah menindaklanjuti adanya laporan perihal adanya restoran homemade yang menjual online, Padang namun bahan bakunya babi," kata Vokky di kantornya, Jumat (10/6/2022).

Berdasarkan laporan, anggota Polsek Kelapa Gading langsung mendatangi tempat usaha Sergio di RW 011 Kelapa Gading Timur.

Sergio diketahui menjual makanan inovatif ini lewat rumah tempat tinggalnya secara daring.

"Setelah kita melakukan penyelidikan, kita datang ke rumah yang bersangkutan. Rumah tersebut adalah rumah tinggal, jadi bukan restoran," kata Vokky.

Polisi pun memanggil Sergio ke Mapolsek Kelapa Gading guna pemeriksaan yang bersangkutan.

Baca juga: Sudah Dilarang, Belasan PKL Masih Mambandel Jualan di Tebet Eco Park

2. Pemilik Restoran Babiambo Minta Maaf

Pemilik usaha Babiambo, Sergio buka suara terkait makanan olahan babi dengan bumbu khas Padang jualannya.

Sergio mengatakan, dirinya tidak berniat menghina atau melecehkan suku maupun budaya mana pun dari jualan kulinernya ini.

"Saya pribadi mewakili brand sebelumnya yang disebut Babiambo yang pernah beroperasi selama berapa bulan, ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya buat temen-temen atau saudara-saudara saya yang mungkin merasa tersinggung," kata Sergio di Mapolsek Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (10/6/2022).

Sergio mengatakan, penamaan salah satu makanan Babiambo, Nasi Padang Babi, murni sebagai suatu upaya branding.

3. Tujuan Jual Nasi Padang Babi

Pemilik usaha Babiambo, Sergio mengaku tidak berniat melecehkan dengan menjual menu Nasi Padang Babi.

"Mungkin saya berniat seperti melecehkan, tapi sama sekali tidak. Ini pure hanya saya mencoba usaha. Jadi, bukan maksud saya buat menghina siapapun," katanya di Mapolsek Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (10/6/2022).

Dia mengaku, dirinya ingin membuat suatu inovasi produk makanan dengan bumbu khas Padang saat membuka usaha Babiambo awal pandemi 2020 lalu.

Hal itu dikarenakan dirinya pecinta makanan khas Padang.

Oleh karena itu, ia memutuskan ingin membuat produk inovatif bernilai jual dengan target pasar tertentu masih tetap menggunakan bumbu khas Padang.

Viral Maling Jemuran Celana Dalam Wanita Ditangkap Warga saat Beraksi di Mampang Prapatan

Akhirnya Nasi Padang Babi pun lahir sebagai salah satu produk makanan dari Babiambo.

"Kalo kita jualan gitu kan harus mikirin juga, apa sih nilai jualnya, nilai produk sense-nya gitu ya, supaya komplit di market. Waktu itu kita pikir mungkin ini bisa dicoba nih, mencoba inovasi tanpa memiliki tujuan menyinggung suku-suku tertentu," kata Sergio.

"Itu yang sangat disayangkan. Sebenarnya kita mungkin dengan keterbatasan pandangan sejauh itu, pada saat itu kita hanya memikirkan ini adalah inovasi dan ini adalah peluang yang layak dicoba," kata dia.

4. Cuma Buka Selama 3 Bulan

Selain Nasi Padang Babi, Babiambo menjual makanan lainnya yang kental dengan bumbu rendang, gulai, hingga bakar-bakaran.

Penjualan produk Babiambo sendiri dilakukan secara daring.

Adapun tempat usaha ini hanya buka selama tiga bulan pada 2020 lalu.

Saat ini, Sergio sudah tak lagi menjalankan bisnisnya itu.

Kapolsek Kelapa Gading Kompol Vokky Sagala menjelaskan setelah mengecek ke lokasi, usaha makanan padang daging babi yang berlokasi Kelapa Gading, Jakarta Utara sudah lama tidak beroperasi.

"Itu pada saat kita datang kita lihat sudah tidak beroperasi lagi," kata Vokky kepada wartawan, Sabtu (11/6/2022).

Vokky menerangkan bahwa lokasi usaha makanan padang babi itu bukan sebuah restoran ataupun warung makan, melainkan rumah atau tempat tinggal.

Terkait ada atau tidaknya pelanggaran yang dilakukan oleh pemilik usaha, Vokky masih belum menjelaskan.

Ia mengatakan pemeriksaan masih berlangsung.

"Kalau terkait pelanggaran kita masih melakukan pemeriksaan nanti mungkin setelah pemeriksaan kita baru bisa menyampaikan," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved