Harga Sapi dan Kambing Melonjak karena PMK, Penjual di Condet Kurangi Stok
Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) membuat harga hewan kurban di tempat penjualan Jalan Raya Condet, Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur melonjak.
Penulis: Bima Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) membuat harga hewan kurban di tempat penjualan Jalan Raya Condet, Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur melonjak.
Andri, kepala kandang satu tempat penjualan hewan kurban mengatakan harga sapi dan kambing pada Iduladha 1443 Hijriah melonjak drastis imbas merebaknya PMK.
"Naik drastis sekali. Sekarang untuk sapi Bali paling rendah Rp15 juta, itu yang beratnya 220 kilogram. Biasanya Rp13 juta," kata Andri di Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (20/6/2022).
Sementara untuk kambing, dari yang sebelumnya Rp2 sampai Rp2.2 juta per ekor kini melonjak hingga Rp2.8 juta diduga juga karena merebaknya wabah PMK di sejumlah wilayah.
Lonjakan harga tersebut karena biaya distribusi, pengurusan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari pemerintah daerah setempat, hingga vitamin untuk hewan membengkak.
Baca juga: Antisipasi PMK, Penjual Hewan Kurban Larang Pembeli Dekati Sapi
"Dari peternak juga naik harganya. Belum lagi untuk beli vitamin, obat-obatan, jamu biar hewan sehat kan. Kalau kambing kita belum dengar apa PMK bisa kena kambing juga," ujarnya.
Meski jumlah pembeli tidak anjlok, Andri menuturkan imbas mahalnya harga yang membuat pihaknya kini mengurangi jumlah belanja hewan kurban pada Iduladha 1443 Hijriah.

Bila pada Iduladha tahun lalu pihaknya menyediakan 200 ekor sapi, maka sekarang hanya 65, sementara kambing yang pada tahun lalu disediakan 100 ekor sekarang hanya 50.
"Karena modal untuk membelinya makin banyak kan, jadi kita mengurangi. Kalau pembeli stabil, sampai sekarang sapi yang sudah di-booking ada 20. Kalau kambing belum datang, stabil," tuturnya.