HUT ke 495 Kota Jakarta

Natalius Pigai Bela Anies Baswedan Tentang Kemiskinan di Jakarta: Jateng Lebih Miskin dari Jakarta

Bela Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Natalius Pigai menyebut angla kemiskinan di Jakarta lebih rendah dari rata-rata nasional dan Jawa Tengah.

Penulis: Wahyu Septiana | Editor: Y Gustaman
Kolase TribunJakarta.com
Natalius Pigai dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Mantan Komisioner Komnas HAM membela Anies tentang angka kemiskinan di Jakarta, yang menurutnya turun. 

Kemudian, angka ini turun lagi pada periode September 2019 menjadi 362.300 orang atau 3,42 persen.

Angka kemiskinan baru melonjak tajam saat pandemi Covid-19 melanda Jakarta pada 2020 lalu.

Dua pekerja memperbaiki logo Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jateng, Selasa (29/10/2013). Menurut perhitungan BPS yang dirilis pada Februari 2013, Tingkat Pegangguran Terbuka (TPT) mencapai 5,57 persen, mengalami penurunan dari yang semula 5,63 persen pada Februari 2012.
Dua pekerja memperbaiki logo Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jateng, Selasa (29/10/2013). Menurut perhitungan BPS yang dirilis pada Februari 2013, Tingkat Pegangguran Terbuka (TPT) mencapai 5,57 persen, mengalami penurunan dari yang semula 5,63 persen pada Februari 2012. (Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan)

Pada periode Maret 2020, angka kemiskinan naik signifikan menjadi 4,53 persen atau bertambah menjadi 480.860 orang.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pun mengakui angka kemiskinan naik signifikan.

Orang nomor dua di DKI ini menyebut, peningkatan ini terjadi akibat hantaman pandemi Covid-19.

"Di DKI Jakarta sendiri angka kemiskinan naik sekitar 1,11 persen di tengah pandemi Covid-19," ucapnya, Jumat (2/10/2020).

"Dari semula 3,42 persen pada September 2019 menjadi 4,53 persen pada Maret 2020," sambungnya.

Angka ini kemudian naik menjadi 496.840 orang atau 4,69 persen pada periode September 2020.

Kemudian, angka kemiskinan ini naik lagi pada periode Maret 2021 menjadi 4,72 persen atau bertambah menjadi 501.920 orang.

Seiring pelonggaran aktivitas masyarakat yang dilakukan pemerintah di akhir 2021, angka kemiskinan di DKI Jakarta mulai membaik.

Angka kemiskinan turun menjadi 4,67 persen atau berkurang menjadi 498.290 orang.

Kepala BPS DKI Jakarta Anggoro Dwitjahyono mengatakan, ini merupakan sinyal positif perbaikan ekonomi di ibu kota.

"Pada periode ini, ekonomi tumbuh 2,43 persen, kumulatif inflasi 0,22 persen dan pengangguran berkurang 133 ribu orang," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Ia menambahkan, ini merupakan pertama kalinya angka kemiskinan di DKI Jakarta turun setelah dilanda pandemi Covid-19.

"Prestasi ini tentunya tidak terlepas dari keberhasilan pemerintah untuk menjaga stabilitas harga disamping adanya peningkatan daya beli dari masyarakat karena naiknya pendapatan secara umum," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved