5 Tahun Anies Baswedan Pimpin Jakarta, Pengamat Nilai Sang Gubernur Digdaya, PDIP & PSI Tak Berdaya
Pengamat politik Lucius Karus menilai Gubernur Anies Baswedan cukup dominan selama lima tahun memimpin Jakarta, sementara opisisi tak berdaya.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pengamat politik Lucius Karus menilai Gubernur Anies Baswedan cukup dominan selama lima tahun memimpin Jakarta.
Menurutnya, tidak ada turbulensi politik yang terjadi meski di awal kepemimpinannya sempat ada gejolak di masyarakat.
"Beliau hampir tak pernah mengalami turbulensi. Jadi, bisa dikatakan sejak Anies jadi gubernur situasi politik aman-aman saja tanpa gejolak luar biasa," ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (23/6/2022).
"Memang ada satu dua kontroversi, tapi tidak cukup kuat membuat posisi Anies merasa terganggu," sambungnya.
Peneliti dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) ini menilai, kondisi ini terjadi karena ketidakjelasan konfigurasi partai koalisi dan oposisi di DPRD DKI.
Baca juga: Imbas Anies Baswedan Ganti 22 Nama Jalan, Disdukcapil Dapat Kerjaan Perubahan Data KTP hingga KK
Sejauh ini, hanya PDIP dan PSI yang menjadi partai oposisi di masa pemerintahan Gubernur Anies Baswedan.
"Sementara partai lain, posisinya sempat tidak jelas dan lebih banyak memilih seolah-olah sebagai koalisi," ujarnya.
Sebagai informasi, PDIP dan PSI total memiliki 33 kursi di DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024.
Baca juga: Kiriman Sampah ke Bantargebang Sudah Ribuan Ton, Anies Baswedan Luncurkan Pengelolaan Sampah Mandiri
Sedangkan, tujuh fraksi lainnya, yaitu Gerindra, PKS, PAN, Demokrat, NasDem, Golkar, dan PKB-PPP memiliki 73 kursi di parlemen Kebon Sirih.
Lantaran kalah jumlah suara, PDIP dan PSI pun lebih banyak gigit jari selama kepemimpinan Anies.
Pasalnya, masukan yang mereka sampaikan acap kali dianggap angin lalu oleh fraksi lainnya di DPRD DKI.

Lucius mencontohkan saat PDIP dan PSI berupaya menggulirkan hak interpelasi terkait penyelenggaraan Formula E.
Namun, upaya interpelasi hingga kini gagal terealisasi lantaran kurang mendapat dukungan dari anggota DPRD DKI lainnya.
"Peran yang dimainkan PDIP dan PSI tidak cukup kuat untuk mempengaruhi atau minimal memberikan tekanan yang luar biasa kepada Anies," kata dia.