Polemik Pergantian Nama Jalan di Jakarta

Anies Baswedan Pilih Mualim Teko Jadi Nama Jalan di PIK, Ternyata Banyak Warga Belum Tahu Sosoknya

Warga masih banyak yang belum tahu sosok Mualim Teko yang dipilih Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan jadi nama jalan di kawasan PIK, Jakarta Utara.

TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Plang nama Jalan Mualim Teko di Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (23/6/2022). 

Budayawan Betawi Ridwan Saidi, saat dihubungi, mengungkapkan bahwa Mualim Teko ialah seorang ulama tersohor dari abad ke-10.

Pemilihan nama Mualim Teko pada ruas jalan tersebut karena memang yang bersangkutan pernah tinggal di sekitar Kapuk Muara.

"Mualim Teko tinggalnya di Gang Teko, Kapuk Muara. Dijiuluki 'Teko', bagaikan sumber air yang mengalir terus," kata Babeh Saidi kepada TribunJakarta.com.

Sejarah soal Mualim Teko telah ditelusuri Babeh Saidi dari ensiklopedia Persia.

Dari dokumen tersebut, terungkap bahwa Mualim Teko wafat pada sekitar tahun 983 masehi.

Nama aslinya Abu Nasr bin Ibrahim, namun masyarakat di Kapuk Muara kala itu memanggilnya Mualim Teko.

"Kok bisa ensiklopedia Persia? Karena orang Persia itu kalo merantau ada yang menjadi penduduk, ada yang kembali," kata Saidi.

"Itu (yang menulis) termasuk mereka yang bertemu langsung dengan Mualim Teko pada zaman itu," jelasnya lagi.

Cetak biru kehidupan Mualim Teko di Batavia juga sempat ditemukan negarawan Hindia Belanda Thomas Raffles di kawasan Salemba dalam bentuk dua kitab.

Meski tak menyebutkan tahun penemuannya, Babeh Saidi mengatakan dua kitab yang ditemukan Raffles berisi tulisan-tulisan penting Mualim Teko terkait ajaran Islam.

"Kitab pertama itu judulnya 'Baca-bacaan', isinya itu doa-doa dalam Bahasa Betawi," ungkap Saidi.

"Yang kedua 'Masail', isinya tulisan soal masalah-masalah. Soal sembayang, soal nikah, talak, rujuk, dan soal menyelenggarakan jenazah. Itu hal-hal yang perlu diketahui zaman itu," sambungnya lagi.

Saidi menambahkan, Mualim Teko termasuk salah satu ulama tertua yang sempat hidup di Jakarta.

Bahkan, Babeh Saidi menganggap Mualim Teko sebagai ulama tertua di Indonesia yang pernah menulis kitab.

"Jadi bukan hanya di Jakarta, di Indonesia dia merupakan ulama tertua yang menulis kitab," ucap Babeh Saidi.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved