Pilpres 2024
Anies Baswedan Rajin Banggakan JIS dan Formula E Jelang Lengser, Pengamat: Pamer Menuju Pilpres 2024
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai wajar bila Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kerap pamer prestasi jelang lengser.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai wajar bila Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kerap pamer prestasi jelang lengser.
Apalagi, Gubernur Anies Baswedan belakangan terus digadang-gadang sebagai Capres 2024.
Teranyar, Anies pamer keberhasilannya menyelenggarakan Formula E dan membangun Jakarta International Stadium (JIS) saat malam puncak Hajatan Jakarta ke-495.
“Ya itu bagian dari legacy atau proses Anies. Jadi tidak mungkin Anies berkata seperti itu kalau hanya sekedar gimmick,” ucapnya saat dikonfirmasi, Minggu (26/6/2022).
Sejak menjabat sebagai orang nomor satu di DKI sejak 2017 lalu, Ujang menilai kinerja Anies cukup bagus dalam membangun Jakarta.
Baca juga: Pengamat Sebut Klaim Anies Soal Prestasi Tak Sepenuhnya Benar: Biar Masyarakat yang Menilai
Meski demikian, ia mengaku tak semua program kerjanya berjalan dengan lancar.
Beberapa program kerja yang dinilai belum maksimal ialah terkait penanganan banjir dan rumah DP 0 Rupiah.

“Di antara janji kampanye dulu di 2017 yang sudah direalisasikan lebih banyak dibandingkan yang belum. Saya lihat Anies memang punya prestasi,” ujarnya.
Bukti kinerja Anies ini bisa dilihat dari sejumlah penghargaan, baik itu skala nasional maupun internasional yang diterima Gubernur Anies Baswedan.
“Kalau punya prestasi ya kita apresiasi, kalau jelek ya kita kritik sama-sama,” tuturnya.
Sebagai informasi, masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan berakhir 16 Oktober 2022 mendatang.
Artinya, masa jabatan Anies kini tersisa kurang dari empat bulan lagi.
Walau demikian, Pilkada DKI baru akan dilaksanakan di penghujung 2024 mendatang dan untuk sementara Jakarta akan dipimpin oleh seorang penjabat (Pj) Gubernur.

Klaim Anies Soal Prestasi Tak Sepenuhnya Benar
Gelaran malam puncak Hajatan Jakarta ke-495 dijadikan ajang pamer prestasi oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Anies Baswedan pun mengklaim Jakarta kini sudah sejajar dengan kota-kota global di dunia.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin mengatakan, klaim yang dibuat Gubernur Anies Baswedan itu tak sepenuhnya benar.
Pasalnya, banyak juga program kerja yang belum berjalan dengan baik selama hampir 5 tahun terakhir dirinya menjabat sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta.
“Kita harus melihat dalam pandangan masyarakat, apa betul yang disampaikan oleh Anies? Mungkin betul, tapi ada juga persoalan lain yang belum selesai, seperti banjir contohnya,” ucapnya saat dikonfirmasi, Minggu (26/6/2022).
Baca juga: Program Anies Baswedan Gagal Total, PKS Minta Interpelasi Program Rumah DP 0 Rupiah: Bukan Formula E
Tak hanya itu, Ujang juga menyoroti program rumah DP 0 Rupiah yang menjadi unggulan Anies saat kampanye dulu.
Sebab, realisasi program tersebut sangat jauh dari harapan.

Dari 250.000 unit hunian rumah DP 0 Rupiah yang dijanjikan, Anies hingga saat ini hanya mampu membangun sekira 790 unit saja.
Artinya, realisasi program unggulan Gubernur Anies Baswedan ini tak sampai satu persen dari target awal.
Walau demikian, ia juga mengakui wajah Jakarta semakin cantik sejak Gubernur Anies Baswedan memimpin Jakarta sejak 2017 lalu.
“Memang saya lihat semakin cantik wajah Jakarta ketika saya keliling kota, tapi kan memang banyak juga permasalahan yang belum diselesaikan Anies,” tuturnya.
Oleh karena itu, ia menyebut hanya warga Jakarta yang bisa menilai langsung kebenaran pernyataan eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
Baca juga: Warga Disabilitas Diajak ke Malam Puncak Jakarta Hajatan, Anies Baswedan Langsung Banggakan JIS
“Semua bisa dinilai rakyat benar atau tidak. Kalau Anies mengatakan begitu akhirnya kan rakyat bisa mengukur secara objektif,” kata dia.
“Jadi yang harus menilai itu warga Jakarta sendiri yang katakanlah menikmati pembangunan di era Anies,” sambungnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bicara soal Ibu Kota Jakarta yang dinyatakan sebagai kota global.

Dalam acara malam puncak HUT ke 495 DKI Jakarta, Anies menyebut salah satu faktor Jakarta layak dinyatakan sebagai kota global ialah dilihat dari fasilitas publiknya yang sudah bertaraf internasional.
Mulai dari stadion, halte, terminal, sampai trotoar, semua kata Anies sudah setara dengan kota-kota lain di dunia.
"Kita sebut kota global karena sarananya adalah sarana berstandar internasional. Ketika ada orang datang ke Jakarta dari berbagai belahan dunia, datang ke kota ini maka akan menemukan stadionnya berstandar internasional,"
"Lihat trotoarnya berstandar internasional, lihat pusat seni dan keseniannya berstandar internasional, halte, terminal, tempat pemberhentian, MRT, semua berstandar internasional. ini adalah contoh kita memasuki kota global," kata Anies tadi malam, Sabtu (25/6/2022).
Anies mengatakan, faktor lainnya mengapa Jakarta layak dinyatakan sebagai kota global karena telah memanfaatkan sistem dan teknologi digital dalam layanan publiknya.
Salah satunya, melalui layanan aplikasi Jaki.
Selain itu, kata Anies Jakarta juga telah berhasil menyelenggarakan event global seperti gelaran Formula E beberapa waktu lalu.
Event ini, merupakan salah satu event internasional yang sudah diakui oleh dunia.
"Dua minggu lalu, baru saja kita menuntaskan sebuah pertandingan world championship Formula E di Jakarta dengan sangat sukses. Mata dunia memandang Jakarta, mata dunia melihat Indonesia," kata Anies.
Anies mengatakan, hanya ada 10 negara yang dinyatakan bisa menjadi tuan rumah dalam ajang tersebut. Jakarta, adalah salah satunya.

Iapun juga menyebut, bahwa saat ini transformasi layanan transportasi di Jakarta juga sudah diakui oleh dunia sebagai kota yang paling cepat melakukan perubahan.
"Kita dinobatkan sebagai kota nomor 1 dan mendapat Sustainable Transport Award yang diakui dunia sebagai kota yang paling cepat melakukan perubahan. Tapi yang terpenting, bukan hanya infrastruktur, bukan hanya pengakuan dunia, bukan hanya event dunia, yang terpenting adalah warga Jakarta adalah orang yang sudah berpikir sebagai warga global," tutur Anies.
"Apalah artinya sebuah kota bila bukan warganya, keramahan, keterbukaan, kesanggupan untuk berdiri setara dengan siapa saja yang datang menjadikan Jakarta sebagai masyarakat yang ramah dengan dunia global," sambungnya.