Guru di Depok Cabuli Belasan Santriwati

Guru dan Kakak Kelas Cabuli Santri, Pimpinan Pesantren di Depok: Tak Ada yang Saya Tutupi

Pimpinan pesantren di Beji, Kota Depok Ahmad Riyadh mendukung penyelidikan kasus dugaan pencabulan santri oleh guru dan kakak kelas, Kamis (30/6/2022)

TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma
Pimpinan pesantren yang diduga jadi lokasi pencabulan santri, Ahmad Riyadh, saat dijumpai wartawan, Kamis (30/6/2022). 

"Saat pulang ke rumah korban melapor kepada orang tuanya sehingga pelaku diamankan pada saat tersebut," kata Yogen.

Yogen berujar pihaknya tengah mendalami kasus tersebut, dan pelaku terancam dijerat Pasal 82 Ayat 1 Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman maksimal 15 tahun kurungan penjara.

Korban pelecehan marbot cabul di Depok mengalami trauma psikis mendalam.

Oleh sebab itu, Satuan Reskrim Polres Metro Depok melalui Unit Pelayanan Perempuan dan Anak tengah memberikan pendampingan terhadap korban untuk trauma healing.

"Kalau visum fisiknya belum keluar, tapi korban mengalami trauma psikis dari hasil pemeriksaan psikologi," kata Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno, dikonfirmasi wartawan, Sabtu (25/6/2022).

Yogen mengatakan, pihaknya juga bekerjasama dengan beberapa pihak terkait untuk pemulihan trauma korban.

"Sudah kita hubungi untuk trauma healing, sudah kita hubungi dari  instansi yang bersangkutan (PPA) untuk trauma healing," bebernya.

 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved