Kepemimpinan Suharso Monoarfa Disorot, Politikus PPP Gelar Pertemuan Bahas Kondisi Partai
Kepemimpinan Suharso Monoarfa mendapatkan sorotan dari para politikus PPP. Para tokoh PPP berharap ada perubahan di tubuh partai.
"Terus DPC ramai demo, kemudian Ketua Umum (Ketum) PPP, Suharso Monoarfa tidak bisa dikomunikasikan oleh pengurus wilayah, pengurus cabang, para senior yang ingin berdiskusi, tidak bisa komunikasi, telpon, WA juga tidak dijawab, jadi komunikasi terhambat," tambahnya.
Donnie menambahkan, terkait pengurus PPP yang dianggap masih milenial tidak mengenal pengurus seniornya, sehingga saat berkordinasi ke daerah tidak bisa, karena tidak ada hubungan emosionalnya.
Baca juga: Suharso Monoarfa Didemo Diminta Mundur, PPP DKI Sebut Kelompok Pendemo Ingin Memecah Belah Partai
Lalu masalah tidak ada pengurus dari tokoh yang bisa mengakar.
"Dulu kan ada ustad, kiai, pengusaha, pemimpin ormas yang punya basis massa yang baik di daerah-daerah."

"Jadi yang milenial ini belum mapan berorganisasi, sehingga agak kesulitan kordinasi di organisasi, sehingga muncul isu suara PPP menghilang 2 persen, karena memang konsolidasi organisasinya tidak berjalan," tandas Donnie.
Menurut Donnie, kepemimpinan Suharso Monoarfa sebagai Ketum PPP, banyak disoroti para senior maupun pengurus wilayah dan cabang partai sendiri.
"Penampilan tidak menggambarkan seorang pemimpin ketua umum ketika berada di konstituen. Lalu adanya desakan kemunduran ketum partai. Sebab, isu yang dijual PPP pada Pilpres 2024 juga tidak ada. Bicara milenial apa?, isu strategisnya apa? itu yang disoroti," tukas dia.
Jadi kesimpulannya, keluh kesah para senior PPP berharap nantinya pada masing-masing wilayah, cabang bisa menyampaikan ke ketum PPP, atau melalui majelis-majelis.

"Tadi ada majelis pakar hadir, ketua pengurus harian, badan otonom juga hadir dalam pertemuan hari ini," katanya.
Muncul isu, respon, bagaimana jika PPP menghilang.
"Ya, kita berdoa saja, karena PPP didirikan oleh para ulama, diharap pada grace road nantinya diakomodir dengan baik," ujarnya.
Menurutnya, Pemilu 2024 berbeda dengan Pemilu sebelumnya.
Di 2024, Pilpres dan Pileg menjadi satu, jadi kalau salah menetapkan pilihan Calon Presidennya akan berpengaruh besar pada Pilegnya.
"Kan banyak juga dibicarakan orang banyak, oleh tokoh, kader dan simpatisan," tegas dia.
Ada pertanyaan juga, KIB, ketum PPP konsepnya apa? Itu dipertanyakan juga.