Kepemimpinan Suharso Monoarfa Disorot, Politikus PPP Gelar Pertemuan Bahas Kondisi Partai

Kepemimpinan Suharso Monoarfa mendapatkan sorotan dari para politikus PPP. Para tokoh PPP berharap ada perubahan di tubuh partai.

Editor: Wahyu Septiana
Istimewa
Wakil Sekretaris Majelis Pertimbangan DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Donnie Tokan - Kepemimpinan Suharso Monoarfa mendapatkan sorotan dari para politikus PPP. Para tokoh PPP berharap ada perubahan di tubuh partai. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kepemimpinan Suharso Monoarfa mendapatkan sorotan dari para politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Para tokoh PPP melakukan pertemuan di Parantina Nusa Sari, Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (2/7/2022), membahas kondisi partai.

Politikus PPP, Usman M Tokkan atau yang biasa disapa Donnie Tokan mengaku prihatin atas kondisi partai saat ini yang dipimpin oleh Suharso Monoarfa.

Menurutnya, harus ada perubahan di tubuh partai agar PPP terus eksis.

“Kami para tokoh PPP, generasi muda, dan kader-kader potensial hari ini merasa prihatin atas situasi yang ada. Kami berharap PPP bisa terus ada, maka harus ada perubahan,” ujar Donnie Tokan.

Menurutnya, telah banyak yang meminta Suharso mundur dari jabatan ketua umum karena dirasa kurang mampu mengurus partai.

Baca juga: Internal PPP Disorot, Para Senior dan Eks Ketua Pertanyakan Kepemimpinan Suharso Monoarfa

“Banyak orang yang berkeluh kesah, lalu bagaimana caranya memperbaiki. Hal itu bisa dimulai dari ketua umum yang mengubah aturan main hingga ubah sikap, karena banyak persoalan terkait itu,” ungkapnya.

Donnie berharap, agar masalah bisa segera selesai maka perlu dilakukan tabayyun bersama-sama.

Politisi PPP, Usman M Tokkan atau yang biasa disapa Donnie Tokan
Politisi PPP, Usman M Tokkan atau yang biasa disapa Donnie Tokan (ISTIMEWA)

Tabayyun sendiri akan dilakukan dengan ketua umum partai, para senior dan tokoh partai, hingga kader-kader di wilayah dan cabang.

“Mengundurkan diri atau apa, maka ada mekanisme yang akan berjalan. Intinya kami masih ingin PPP eksis, karena partai ini lahir dari para kyai dan ulama sehingga pasti ada jalan,” tutupnya.

Para Senior dan Eks Ketua Pertanyakan Kepemimpinan Suharso Monoarfa

Kondisi internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sedang mendapatkan sorotan serius.

Baca juga: Ratusan Orang Unjuk Rasa Lagi di Depan Kantor DPP PPP: Kami Ingin Ketum yang Elegan

Hal tersebut menyusul terjadinya sejumlah masalah di internal PPP yang belum terselesaikan.

Kondisi tersebut membuatsemua mantan pengurus PPP berkumpul dan merasa resah, gelisah terkait dengan situasi tersebut.

"Ada demo, karena SK tidak turun, jadi konsolidasi partainya tidak sesuai AD/ART, atau mungkin sesuai AD/ART tapi ada like and dislike, makanya ada demo," kata Wakil Sekretaris Majelis Pertimbangan DPP PPP, Donnie Tokan, Sabtu (2/7/2022).

"Terus DPC ramai demo, kemudian Ketua Umum (Ketum) PPP, Suharso Monoarfa tidak bisa dikomunikasikan oleh pengurus wilayah, pengurus cabang, para senior yang ingin berdiskusi, tidak bisa komunikasi, telpon, WA juga tidak dijawab, jadi komunikasi terhambat," tambahnya.

Donnie menambahkan, terkait pengurus PPP yang dianggap masih milenial tidak mengenal pengurus seniornya, sehingga saat berkordinasi ke daerah tidak bisa, karena tidak ada hubungan emosionalnya.

Baca juga: Suharso Monoarfa Didemo Diminta Mundur, PPP DKI Sebut Kelompok Pendemo Ingin Memecah Belah Partai

Lalu masalah tidak ada pengurus dari tokoh yang bisa mengakar.

"Dulu kan ada ustad, kiai, pengusaha, pemimpin ormas yang punya basis massa yang baik di daerah-daerah."

Ratusan orang berunjuk rasa di depan kantor DPP PPP menuntut Ketua Umum (Ketum) PPP, Suharso Monoarfa mundur dari jabatannya.
Ratusan orang berunjuk rasa di depan kantor DPP PPP menuntut Ketua Umum (Ketum) PPP, Suharso Monoarfa mundur dari jabatannya. (ISTIMEWA)

"Jadi yang milenial ini belum mapan berorganisasi, sehingga agak kesulitan kordinasi di organisasi, sehingga muncul isu suara PPP menghilang 2 persen, karena memang konsolidasi organisasinya tidak berjalan," tandas Donnie.

Menurut Donnie, kepemimpinan Suharso Monoarfa sebagai Ketum PPP, banyak disoroti para senior maupun pengurus wilayah dan cabang partai sendiri. 

"Penampilan tidak menggambarkan seorang pemimpin ketua umum ketika berada di konstituen. Lalu adanya desakan kemunduran ketum partai. Sebab, isu yang dijual PPP pada Pilpres 2024 juga tidak ada. Bicara milenial apa?, isu strategisnya apa? itu yang disoroti," tukas dia.

Jadi kesimpulannya, keluh kesah para senior PPP berharap nantinya pada masing-masing wilayah, cabang bisa menyampaikan ke ketum PPP, atau melalui majelis-majelis.

Sekelompok orang dari Front Kader Pembela Penyelamat Partai berunjuk rasa di depan kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/6/2022).
Sekelompok orang dari Front Kader Pembela Penyelamat Partai berunjuk rasa di depan kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/6/2022). (Istimewa)

"Tadi ada majelis pakar hadir, ketua pengurus harian, badan otonom juga hadir dalam pertemuan hari ini," katanya. 

Muncul isu, respon, bagaimana jika PPP menghilang.

"Ya, kita berdoa saja, karena PPP didirikan oleh para ulama, diharap pada grace road nantinya diakomodir dengan baik," ujarnya.

Menurutnya, Pemilu 2024 berbeda dengan Pemilu sebelumnya.

Di 2024, Pilpres dan Pileg menjadi satu, jadi kalau salah menetapkan pilihan Calon Presidennya akan berpengaruh besar pada Pilegnya.

"Kan banyak juga dibicarakan orang banyak, oleh tokoh, kader dan simpatisan," tegas dia.

Ada pertanyaan juga, KIB, ketum PPP konsepnya apa? Itu dipertanyakan juga.

Jadi kesimpulannya adalah, pertama, ketum PPP harus bisa merubah sikap, merubah cara memimpin partai.

Kedua, tentang konsolidasi organisasi harus sesuai AD/ART sehingga tidak terjadi demonstrasi.

Ketiga, bahasanya ada desakan jika tidak sanggup memimpin partai untuk mundur dari ketum PPP

"Ini keluh kesah kader, para senior PPP, dalam organisasi semua ada mekanisme, jadi dikembalikan lagi ke mekanisme itu, bila wilayah dan cabang tidak puas dengan kepemimpinan ketum PPP, ada mosi tidak percaya, baru ada muktamar luar biasa. Nah, keluh kesah ini harus didengar ketum, fokus, agar 2024 PPP bisa menang."

"Jika tidak, mending urus yang lain saja, diserahkan kepada orang yang punya waktu cukup, jadi banyak faktor lah," tegas dia.

Nah, pada pertemuan ini, mantan pengurus partai yang saat ini bukan pengurus PPP resah.

Ratusan orang berunjuk rasa di depan kantor DPP PPP menuntut Ketua Umum (Ketum) PPP, Suharso Monoarfa mundur dari jabatannya.
Ratusan orang berunjuk rasa di depan kantor DPP PPP menuntut Ketua Umum (Ketum) PPP, Suharso Monoarfa mundur dari jabatannya. (ISTIMEWA)

Nanti akan ada majelis pertimbangan, pakar dan diserahkan ke pengurus harian untuk dibahas.

"Jika tidak akan ada gejolak yang lebih besar lagi di internal partai," ujarnya.

"Keinginan mereka satu, PPP menjadi besar," tutup Donnie.

Turut hadir, para senior PPP maupun para mantan ketua di PPP di antaranya Imam Saharjo, Anwar Sanusi, Anhar, Astuti, Makmun Halim, Iren, Mualim, Rahma Yakub, Arman Remi, Hendra Dinata, Tati, Rusli Effendi, Ucen, Mukoam, Ubaidillah Murad, Bambang, dan masih banyak lagi.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved