Idul Adha 1443 H
Ada Salon Sapi di Kolong Tol Tanjung Priok, Cara Pedagang Hewan Kurban Tarik Pembeli di Tengah PMK
Di salon sapi itu, awalnya seekor sapi berwarna coklat kehitaman dengan corak putih di wajahnya itu awalnya disemprot disinfektan.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Acos aka Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Pedagang hewan kurban di kolong Tol Ir Wiyoto Wiyono, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara, berinovasi untuk menarik pembeli jelang Iduladha 1443 Hijriah di tengah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Adalah salon sapi di Tol Ir Wiyoto Wiyono, sebuah terobosan yang dilakukan Kastono, pedagang hewan kurban tersebut, untuk membuat pembeli tak khawatir terhadap adanya wabah PMK.
Dijumpai di lapaknya pada Senin (4/7/2022) sore, Kastono dan beberapa pegawainya tampak sedang mengurusi seekor sapi sebelum dikirim ke pembeli.
Di salon sapi di Tol Ir Wiyoto Wiyono, awalnya seekor sapi berwarna coklat kehitaman dengan corak putih di wajahnya itu awalnya disemprot disinfektan.
Kemudian, Kastono dan para pegawainya juga memandikan hewan kurban itu dengan air campuran sampo.
Baca juga: 2.050 Hewan Ternak di Banten Terinfeksi PMK, Pj Gubernur: Paling Banyak di Kota Tangerang
Tak hanya itu, Kastono juga menyikat tubuh si sapi untuk membersihkan kotoran-kotoran.
Sapi makin "glowing" saat Kastono dan pegawainya memasang hiasan pita yang mengelilingi tubuh binatang pemakan rumput itu.

Menurut Kastono, inisiatifnya mempersolek sapi-sapi untuk menarik minat pembeli di tengah mewabahnya PMK.
"Tujuannya adalah karena sekarang ini marak PMK ya, tetapi tidak semua hewan kurban terpapar PMK. Sehingga hewan yang kita siapkan untuk kurban betul betul sehat," katanya, Senin (4/7/2022) sore.
"Kami punya inovasi ini guna untuk meyakinkan kaum muslimin yang akan berkurban, jadi jangan khawatir. Karena PMK pasti ada, tapi pedagang yang menyiapkan hewan kurban betul-betul sehat," ucap Kastono.
Kastono juga meyakinkan sapi-sapi di lapaknya telah bersertifikat bebas PMK.
Lewat inovasi salon sapi, pembeli akan melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana kebersihan hewan kurban di lapak Kastono dijaga betul sebelum dikirim.
"Jadi setelah pembeli memilih sapi dan cocok harganya dengan barangnya kemudian deal, setelah itu baru kita bersihkan. Kita persiapkan, kita semprot supaya tambah cantik dan glowing," kata Kastono.
"Sabunnya hanya sabun sampo biasa, karena menurut informasi yang kami terima virusnya gampang mati dengan deterjen biasa," katanya.
Baca juga: Pedagang Hewan Kurban Marak Jualan di Trotoar, Wagub Ariza: Segera Kami Rapikan
Salah seorang pembeli, Herman mengaku cukup puas dengan salon sapi yang disediakan Kastono.
Cara ini, kata Herman, memang tepat untuk menarik minat pembeli.
"Kita sudah cek tadi kondisinya. Di-salon juga, bagus juga, enak dilihatnya. Jadi penampilannya enak dilihat," kata Herman.
Sapi milik Herman sendiri dibanderol Rp 29 juta. Herman patungan dengan keluarganya membeli sapi yang rencananya akan dikurbankan di masjid dekat rumahnya pekan depan saat Iduladha.