Tandon Air Proyek LRT Jebol

Polisi Periksa 7 Saksi di Kasus Jebolnya Tandon Air Proyek LRT, Mandor Akhirnya Buat Pengakuan

Polisi telah memeriksa 7 orang saksi terkait insiden tandon air proyek LRT jebol di Jalan HR Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Septiana
KOMPAS.com/Muhammad Isa Bustomi
Beberapa pekerja proyek Light Rail Transit (LRT) sedang berupaya menutup tandon air proyek LRT yang jebol dengan terpal, Rabu (29/6/2022). Peristiwa itu terjadi di Jalan HR Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (28/6/2022) sore. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, SETIABUDI - Polisi telah memeriksa 7 orang saksi terkait insiden tandon air proyek LRT jebol di Jalan HR Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Dari 7 saksi yang diperiksa penyidik Polsek Metro Setiabudi, satu di antaranya adalah mandor proyek LRT.

Kepada polisi, mandor proyek LRT mengaku telah menjalankan tugas sesuai standar operasinal prosedur (SOP).

"Pengakuan mereka sih sudah sesuai semua ya, karena di tempat lain pun enggak pecah, katanya gitu. Yang lain pun di berbagai tempat katanya sama kan," kata Kanit Reskrim Polsek Metro Setiabudi Kompol Suparmin saat dikonfirmasi, Selasa (5/7/2022).

Oleh karena itu, Suparmin mengaku pihaknya bakal melakukan pendalaman lebih lanjut terkait penyebab jebolnya tandon air proyek LRT.

Baca juga: Dua Korban Tandon Air Proyek LRT Jebol di Rasuna Said Alami Patah Tulang Tangan dan Kaki

"Makanya kita lagi dalami dulu ya, sabar ya. Nanti perkembangan, kalau misalnya ini, kita panggil juga kepala proyeknya," ujar dia.

Peristiwa yang mengakibatkan sejumlah orang terluka itu terjadi pada Selasa (28/6/2022).

Tandon air proyek LRT di Jalan Rasuna Said yang sempat jebol pada Selasa (28/6/2022), telah dipasang garis polisi pada Rabu (29/6/2022).
Tandon air proyek LRT di Jalan Rasuna Said yang sempat jebol pada Selasa (28/6/2022), telah dipasang garis polisi pada Rabu (29/6/2022). (TribunJakarta.com/Pebby Adhe Liana)

Suparmin mengatakan, pihaknya akan melakukan gelar perkara guna menentukan ada atau tidaknya unsur pidana dalam insiden jebolnya tandon air proyek LRT.

"Belum, belum (naik penydikan). Kan nanti kita gelar dulu. Kalau memang nggak ada unsur ininya (tindak pidana), kita nggak ini. Kalau ada unsur kelalaian kita naikkan. Kan gitu," kata Suparmin, Senin (4/7/2022).

Namun demikian, Suparmin belum dapat memastikan kapan gelar perkara bakal dilakukan.

"Nanti lah, kita belum bisa menyimpulkan nih. Kan belum selesai saksi-saksi," ujarnya.

Sedikitnya lima orang mengalami luka-luka akibat tersapu tumpahan air dari tandon proyek LRT tersebut.

Tandon penampungan air di Proyek LRT jebol dan menimbulkan kecelakaan lalu lintas di Jalan Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (28/6/2022).
Tandon penampungan air di Proyek LRT jebol dan menimbulkan kecelakaan lalu lintas di Jalan Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (28/6/2022). (tangkap layar akun Twitter Jalur5)

Camat Setiabudi, Iswahyudi, mengatakan peristiwa jebolnya tandon air itu terjadi sekitar pukul 16.25 WIB.

Berdasarkan keterangan saksi di lokasi, jelas Iswahyudi, terdengar bunyi suara pecah saat tandon air tersebut jebol.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved