Kontroversi ACT
Labrak Abu Janda Soal Video ACT, Geisz Chalifah Murka: UU Tak Berarti Bila Korbannya Anies Baswedan
Geisz Chalifah melabrak Abu Janda melalui media sosial perihal video Anies Baswedan yang diedit soal lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARARTA.COM - Geisz Chalifah melabrak Arya Permadi alias Abu Janda melalui media sosial perihal video Anies Baswedan yang diedit soal lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Diketahui, Abu Janda kembali bikin geger usai mengunggah video yang menampilkan Anies Baswedan memberikan tanggapan terkait yayasan ACT.
Pada video unggahan di akun Instagram pribadi Abdu Janda @permadiaktivis2, Anies berbicara soal ACT dengan menyebutnya sebagai lembaga profit atau mencari keuntungan.
"Bahwa ACT menciptakan suatu sistem di mana mereka yang kekurangan memberikan kepada mereka yang berpunya."
"Mereka yang membutuhkan memberikan kepada mereka yang berlebih, sistem ini merupakan sebuah pendekatan yang amat menarik dan ini adalah contoh inovasi profit (Cuan) tapi insya allah this is always for benefit (keuntungan)," kata Anies dalam video yang diposting Abu Janda.
Baca juga: Video Anies Baswedan Soal ACT Diunggah Berbeda Abu Janda, Ternyata Sudah Diedit: Aksi Cuan Terus
"Pak @aniesbaswedan menjelaskan sistem ACT Aksi Cuan Terus (Parodi) akhirnya jadi jelas setelah dijelaskan pak anies.
ngopi gaes
Parodi = humor plesetan buat lucu lucuan," tulis Abu Janda dalam keterangan postingannya pada .

Unggahan tersebut lantas mendapat respons dari sejumlah publik figur dan menuai kontroversi.
Ditanggapi loyalis Anies Baswedan
Geisz Chalifah yang merupakan loyalis Anies Baswedan turut mengomentari video unggahan Abu Janda itu.
Percakapan saat dirinya berdebat dengan Abu Janda perihal video ACT Anies diposting Geisz Chalifah di Instagramnya pada Kamis (7/7/2022).
Dalam tangkapan layar itu terlihat penjelasan Abu Janda yang menyebut video yang diunggahnya itu bukanlah hoaks melainkan parodi.
"Itu BUKAN hoax bang @geisz_chalifah , di caption ditulis PARODI, artinya humor plesetan buat lucu lucuan," tulis Abu Janda dalam postingan Geisz Chalifah.
Menanggapi argumen Abu Janda itu, Geisz Chalifah kemudian menanggapi.
Baca juga: Anies Baswedan Undang Tukang Bakso Soal Formula E, Loyalis Sindir BUMN dan Sekjen PDIP
"@permadiaktivis2 Mengedit Video, memutar balik dari. Aslinya Yang bertolak belakang dari yg sebenarnya itu BUKAN PARODI ITU FITNAH. T***L," tulis Geisz Chalifah.
Tak Ada UU jika korbannya Anies
Mungkin karena saking geramnya, dalam keterangan postingannya itu, Geisz Chalifah menyebut perlindungan untuk buzzer Rp saaat ini sangat terlihat jelas.
Menurut Geisz Chalifah, semua undang-undang yang ada di negara ini seolah tak akan berlaku jika korbannya adalah Anies Baswedan.

"Perlindungan terhadap BuzzerRp. Sangat kasat mata.
Semua UU tak ada artinya bila yg difitnah adalah Anies Baswedan," tulis Geisz Chalifah.
Video Abu Janda editan
Dari hasil penelusuran TribunJakarta.com, pernyataan dalam video Anies soal ACT yang diunggah Anies Baswedan tersebut berbeda dengan video aslinya.
Bisa dikatakan, video tersebut sudah diedit dan sudah tidak orisinil.
Adapun video yang diunggah Abu Janda itu merupakan potongan video Anies pada Mei 2020 saat menghadiri kegiatan ACT.
Baca juga: Izin Kegiatan ACT Diterbitkan Pemprov DKI dan Berlaku hingga 2024, Anies Baswedan Pilih Bungkam
Adapun pernyataan asli Anies Baswedan sebagai berikut.
"Karena itu saya menyampaikan apresiasi bahwa ACT langsung bertindak cepat, langsung bertindak tanggap menciptakan suatu sistem di mana mereka yang berpunya memberikan kepada mereka yang kekurangan, mereka yang berlebih memberikan kepada mereka yang membutuhkan."
"Sistem ini merupakan suatu pendekatan yang amat menarik karena bukan lewat negara tapi lewat antar masyarakat," kata Anies, dikutip dari kanal YouTube ACT, Kamis (7/7/2022).
ACT sempat dipuji Anies Baswedan Ssetinggi langit

Sebelum kasus ACT itu membuncah, lembaga tersebut kerap digandeng Pemprov DKI Jakarta dalam berbagai kegiatan.
Misalnya dalam sebuah acara Muhasabah Akbar yang dilakukan ACT secara daring atau online, Mei 2020, Anies Baswedan secara terbuka mengapresiasi apa yang dilakukan ACT tersebut.
Anies pun menambahkan rasa syukurnya kepada ACT sebagai salah satu mitra kolaborasi dari KSBB yang diinisiasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Anda ( ACT) adalah contoh bagi kita semua atas keikhlasan, keteladanan, dan ketabahan dalam membantu dan bekerja dalam sunyi dengan inovasi-inovasi luar biasa.
Semoga semua dicatat sebagai amalan penyelamat umat manusia dan menjadi amal sholeh bahkan amal jariyah," ungkap Anies Baswedan ketika itu.
Baca juga: Buntut Dugaan Penyelewengan Dana Donasi, Baznas DKI Tak Ada Kerja Sama Lagi dengan ACT
Ada juga program Jakarta Care Line yang merupakan kerja sama ACT dengan Pemprov DKI Jakarta untuk memberikan layanan pangan gratis kepada masyarakat khususnya daerah ibukota Jakarta.
Layanan Jakarta Care Line ini merupakan pengembangan dari program sebelumnya, yaitu Humanity Care Line.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengapresiasi langkah ACT dalam menciptakan sistem Jakarta Care Line.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada ACT, karena langsung bertindak cepat dan tanggap menciptakan satu sistem di mana mereka yang berpunya dapat memberikan kepada mereka yang kekurangan,” ucap Anies Baswedan saat meluncurkan program JCL di Menara 165.

“Sistem ini merupakan pendekatan yang amat menarik karena bukan lewat keluarga, tetapi lewat antar masyarakat,” tambah Anies Baswedan.
Kini Anies Baswedan Bungkam Seribu Bahasa
Saat kasus ACT tengah disorot, nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun ikut disorot.
Beberapa pihak mengungkit seringnya Pemprov DKI di bawah pimpinan Anies Baswedan bekerja sama dengan sama dengan organisasi filantropi itu.
Baca juga: Anies Baswedan Diminta Blacklist ACT Gegara Dugaan Gelapkan Dana, Pimpinan DPRD DKI: Kecewa Sumpah
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat ditanya wartawan enggan mengomentari dugaan masalah penyelewengan dana donasi di Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap ( ACT).
Hal itu terjadi usai Anies Baswedan mengikuti upacara peringatan HUT Bhayangkara ke-76 di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.