Cerita Kriminal

Korban Kekerasan Seksual Motivator Julianto Eka Putra Harap Rombak Manajemen Sekolah SPI

Dia mencontohkan sikap manajemen sekolah SPI ketika korban kekerasan seksual Julianto Eka Putra melapor ke pihak yayasan yang tidak mengambil langkah

Penulis: Bima Putra | Editor: Acos Abdul Qodir
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
S (tengah), korban kekerasan seksual motivator Julianto Eka Putra memberi keterangan di kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Jakarta Timur, Selasa (12/7/2022). 

"Jadi kita mohon juga kepada yayasan untuk merombak sistem, merombak manajemen. Itu yang terpenting bagi kita saat ini. Karena efeknya sangat luar biasa kejahatan seksual, kejahatan fisik," lanjut J.

Ilustrasi pelecehan seksual
Ilustrasi pelecehan seksual (megapolitan.kompas.com)

J mengatakan kini bersyukur karena setelah kasus terkuak adik-adiknya memiliki nasib lebih baik dari yang dia alami, tidak harus ketakutan jadi korban kekerasan seksual dan eksploitasi.

Para orangtua yang menitipkan anak-anaknya di SPI kini merasa lebih aman karena Julianto sudah ditahan, dan sekarang proses peradilan sudah mendekati tahap tuntutan.

"Jadi kita tidak ada tujuan untuk menutup, tujuan kita supaya sekolah sistemnya berjalan jauh lebih baik lagi," kata J.

Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait juga mengatakan tujuan pihaknya mendampingi korban bukan untuk menutup SPI.

Baca juga: Terkuak Kelakuan Cabul Eks Kepsek di Polman, Bermula dari Orangtua yang Heran Anaknya Punya HP

Melainkan agar Julianto dapat dihukum atas ulahnya, serta memberi keadilan bagi para korban yang berdasar catatan Komnas PA sebanyak 40 siswi lewat proses hukum peradilan.

"Bahwa tidak ada rencana menutup SPI. Ini pesan moral kepada orangtua yang sedang menitipkan anak di SPI, jangan ragu bahwa kami bukan untuk menutup itu," tutur Sirait.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved